Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Bekasi, Nasrullah mewanti-wanti agar semua Takmir Masjid harus berlaku cerdas pada tahun politik terutama menjelang Pilpres 2019.
- SBY: Biarkan Capres Yang Pilih Cawapres
- Tak Takut Dicap Kutu Loncat, Sri Wahyuni: Politik Itu Dinamis
- Akhirnya, KPU Magelang Luncurkan Maskot Si Randu Dan Jingle Magelang Memilih
Baca Juga
Ditegaskannya tugas Takmir Masjid bukanlah untuk menjadikan seseorang calon menjadi anggota legislatif ataupun sebagai juru kampanye cagub-cawagub hingga capres-cawapres.
"Takmir Masjid itu adalah bagaimana membentengi aqidah jamaahnya. Jangan justru mengantarkan para caleg," tegasnya dalam acara Silaturrahim Akbar Takmir Masjid se Jabodetabek dengan tema 'Cegah Politisasi Masjid' di Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, Kamis (3/5) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Kepada ribuan jamaah yang juga ikut hadir dalam acara itu, dia juga mewanti-wanti agar umat sedikit pun tak memberikan ruang bagi khatib yang kerap menyebarkan kebencian pada saat khutbah salat Jumat. Pasalnya hal itu bisa memanaskan suasana.
Dia pun berpesan agar tidak memberi ruang kepada para khatib Jumat yang kerap menebar kebencian dan selalu memanaskan suasana.
Pihaknya mengapresiasi kepada kader-kader NU yang sudah membuat pelatihan khatib Jumat di Bekasi. Apalagi acara itu melibatkan Densus 88 maupun pihak Kepolisian.
"Ini bisa mencegah khatib yang berpaham radikal," tandasnya.
Hadir pula dalam acara itu, Ketua Pengurus Wilayah NU Lampung KH Ahmad Shodiq. Dia mengingatkan fungsi masjid adalah untuk merajut perdamaian bukan malah digunakan sebagai alat provokasi.
"Jangan sebagai pemecah belah, ini sudah salah kaprah. Mari cegah masjid dari politik praktis di tahun politik ini," demikian Kiai Ahmad.
- Tim Hukum AMIN Dorong Bawaslu Untuk Kawal dan Awasi Temuan DPT Bermasalah
- Gelar Muspimcab, DPC PKB Demak Dukung Cak Imin Jadi Ketum
- Paska Kecelakaan Truk Logistik, Sortir Surat Suara Pilpres & Pileg di KPU Kabupaten Magelang Hampir Rampung