Tambah Tempat Isolasi, DKK Kota Semarang Butuh Relawan Tenaga Kesehatan

Tingginya kasus Covid di Kota Semarang membuat pemerintah Kota Semarang menambah Ruang Isolasi selain Rumah Dinas Wali Kota dan Islamic Center, yakni Balai Diklat, Asrama UIN Walisongo, Rumah Sakit di daerah Kedungmundu dan Gereja di kawasan Marina.


Karena penambahan tempat tidur isolasi yang mencapai angka 500 tempat tidur, Dinas Kesehatan Kota Semarang secara otomatis membutuhkan tambahan tenaga kesehatan yang bisa ditempatkan di tempat isolasi yang baru akan dibuka.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku sudah memikirkan pembiayaan terkait dengan pertambahan nakes yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan. 

"Tambahan sekitar 500 tempat tidur ini sudah diperhitungkan secara cermat baik tenaga, obat dan pembiayaannya oleh Pemkot," kata Hendi, sapaan akrabnya, Jumat (18/6).

Hendi juga sudah menyetujui pengajuan nakes yang dibutuhkan untuk membantu Dinas Kesehatan dalam menangani kasus Covid di Kota Semarang.

"Pak Hakam (Kepala DKK) sudah menghitung jumlah nakes tambahan yang diperlukan dan sudah ada beberapa relawan yang dibutuhkan, tapi tentu saja akan membutuhkan tambahan anggaran dan saya sudah menyetujui itu dan bisa diproses oleh Pak sekda," ungkapnya.

Sedangkan untuk Balai Diklat kota Semarang mulai hari ini sudah dibuka dan bisa digunakan untuk menampung pasien isolasi Covid-19. Untuk Balai Diklat sendiri, tambah Hendi, sudah menyediakan 100 tempat tidur yang bisa digunakan.

"Balai diklat untuk 100 orang sudah mulai dibuka dan selanjutnya minggu depan akan ada tambahan lagi 400-500 tempat tidur ditempat lain," terangnya.

Sedangkan untuk Rumah Sakit di daerah kedungmundu yang membuka 100 tempat tidur khusus Covid-19 akan dibuka Senin (21/6). Untuk ruang karantina di asrama UIN dan Gereja di Marina akan di buka pada hari Selasa atau Rabu Depan.