Tanah Guru, Pameran Karya Cinta Para Guru Seni Sragen

Sejumlah guru di kabupaten Sragen dengan Komunitas Guru Perupa Sukowati (KGPS) menyelenggarakan pameran bertajuk Tanah Guru Karya Cinta Sang Guru.


Pameran digelar selama mulai 20-21 Januari 2024 diikuti 32 guru perupa. Sedkitar 60 karya seni rupa akan dipamerkan meliputi lukisan, fotografi, dan benda tiga dimensi.

Sekretaris KGPS, M Nur 'Bayan' Hariyadi, M.Sn mengatakan, pameran diinisiasi para guru di Kabupaten Sragen memiliki gairah berkarya di bidang seni rupa dan mengajar di berbagai jenjang lembaga pendidikan (setingkat TK, SD, SMP, SMA, dan guru ekstrakurikuler).  

Karya dipamerkan secara luring di aula SMAN 1 Sragen dan daring menggunakan aplikasi galeri virtual  https://oncyber.io, sehingga dapat diapresiasi lebih luas oleh publik melalui dunia maya. 

"Pameran ini tidak membatasi latar pendidikan formal dan tempat mengajar formal para guru. Sebab banyak sekali para guru TK/PAUD, SD, guru ekstrakurikuler yang sebenarnya memiliki talenta seni rupa namun selama ini belum punya kesempatan berekspresi," kata guru muda yang akrab disapa Bayan itu, Minggu (21/1). 

Sementara itu, Ketua Komunitas Guru Perupa Sukowati Ari 'Ndayak' Purwanto menjelaskan, Tanah Guru dipilih sebagai tema pameran mengandung maksud bumi tempat guru berada adalah ladang pengabdian dan berkarya.

"Seorang guru memiliki daya sebagai inspirator bagi masyarakat sekitar di mana ia tinggal," ucap guru ekstrakurikuler teater di SMA Walisongo Sragen itu. 

Oleh sebab itu, seorang guru pun memiliki kepekaan menangkap fenomena etno-sosiologis, kemudian melahirkan karya dilandasi hati penuh cinta untuk dipersembahkan kepada masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Melalui pameran ini, Guru Perupa, Sukowati bermaksud mengekspresikan karya mereka untuk dinikmati publik. Selain itu, dapat berperan lebih aktif menumbuhkembangkan dan memajukan seni rupa di Kabupaten Sragen agar tidak kalah dengan daerah lain. 

"Di masa mendatang, para guru perupa siap diberdayakan untuk membantu menciptakan branding terbarukan Kabupaten Sragen, mengemas ruang publik tematis, maupun meningkatkan artistik even-even yang ada,"  tegas Ari Ndayak. 

Selain pameran juga diselenggarakan berbagai workshop seni rupa (gratis) antara lain: Workshop Mewarnai materi Anak dengan peserta guru TK/ PAUD dan SD, Workshop Menggambar Model serta Workshop Fotografi Human Interest untuk pelajar SMP dan SMA. 

Selain itu juga digelar Lomba Mewarnai untuk TK-SD, Lomba Menggambar dan Lomba Membuat Poster dengan tema Sragen Anti Bullying untuk pelajar SMP dan SMA.

Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan Saresehan Ngobrol Bareng dan Santai (Ngobras) tentang Seni Rupa bertema "Seni Rupa Sragen Ora Turu". Pemantik saresehan adalah sesepuh seni rupa Sragen Fadjar Sutardi. Tema ini diangkat untuk menggugah kesadaran pemangku kebijakan dan para seniman bahwa dunia Seni Rupa di Sragen harus bangkit dari tidur panjang.