Menanam padi tidak identik di tengah pedesaan dengan lahan sawah yang luas, namun di perkotaan pun bukan menjadi hal yang mustahil.
- Aplikasi Kantar Diduga Memakan Ratusan Warga Wonogiri
- Jepara Diklaim Turunkan Kemiskinan Sebanyak 2 Ribuan Jiwa
- Layanan BCA Syariah Mobile Tumbuh 47,6 Persen
Baca Juga
Menanam padi tidak identik di tengah pedesaan dengan lahan sawah yang luas, namun di perkotaan pun bukan menjadi hal yang mustahil.
Urban farming atau pertanian perkotaan saat ini memang sedang marak-maraknya. Di Kota Semarang, Wakil Walikota, Hevearita G. Rahayu sejak awal tahun 2020 telah menginisiasi adanya urban farming.
Selain tanaman hortikultura, tanaman padi juga ia tanam di pekarangan rumahnya. Kali ini jenis padi Inpago yang dirinya tanam baik di pot maupun polybag.
Padi Inpago, menurut Mbak Ita, sapaan akrabnya, termasuk tanaman padi yang mudah dibudidayakan. Bahkan dalam waktu 106 hari sudah menguning dan siap dipanen.
"Ide ini muncul setelah melihat banyaknya lahan perumahan maupun lahan kecil disekitar rumah tidak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga melihat hal tersebut saya mulai menanam berbagai macam tanaman sayur mayur sehat bahkan menanam padi dalam pot maupun polybag dengan memanfaatkan lahan sekitar," kata Mbak Ita usai memanen padi di pekarangan rumahnya, Jumat (28/5).
Padi Inpago atau Inpari Padi Gogo adalah salah satu jenis padi berkualitas di Indonesia yang bisa dibudidayakan dalam media yang luas maupun sempit seperti dalam pot.
Terkait dengan perawatannya juga terbilang cukup mudah, hanya cukup menjaga kadar air dan memberi jaring agar padi tidak diserang hama.
"Cara menanam padi Inpago ini sangat mudah, dengan masa penanaman 106 hari dan rumpunnya dibuat 172 rumpun dengan jumlah setiap rumpun 14-20 anakan. Medianya pun hanya tanah, pupuk kandang dan sekam.
Sama seperti tanaman sayuran tapi airnya sedikit lebih banyak saja,"
jelasnya.
Mbak Ita juga menerangkan, jika masyarakat kota Semarang bisa menanam padis nediri di rumah, niscaya kebutuhan pangan pokok dalam keluarga akan terpenuhi dengan baik.
Bahkan modal untuk penanaman padi jenis ini juga tidak terlalu banyak.
"Ini bisa jadi inovasi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dengan memanfaatkan lahan sekitar menanam sayur mayur, buah, bahkan menanam padi dalam pot," tuturnya.
Dirinya juga menyampaikan tidak hanya di Balaikota saja yang bisa ditanami berbagai jenis tanaman termasuk padi, tapi di pekarangan rumah warga pun bisa dijadikan sebagai lahan bercocok tanam.
"Selama ini konotasi menanam padi itu harus di sawah, becek dan banyak membutuhkan lahan karena harus ada pembibitan dan sebagainya. Tapi kami buktikan, bahwa menanam padi itu mudah cukup di dalam pot. Kami juga sedang mencoba menanam di dalam Polibag," pungkasnya.
- 1.356 Buruh Rokok dan Petani Tembakau di Purbalingga Terima BLT dari DBHCHT
- BI: Ekpektasi Konsumen Terhadap Perekonomian Jateng Masih Tinggi
- Luthfi Serukan Daerah Gelar Karpet Merah untuk Investor