Tanggul Laut Bakal Dibangun Januari Dengan Anggaran Rp 300 Miliar

Pembangunan tanggul laut atau sabuk pantai yang ada di Tambak Lorok rencananya akan mulai dibangun pada bulan Januari 2023. 


Hal ini diungkapkan Plt Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu atau yang akrab disapa Ita. Pembangunan tanggul laut ini akan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

“Tanggul laut ini akan dibangun oleh BBWS Pemali-Juana dengan anggaran sebesar Rp 300 miliar,” kata Ita, Jumat (30/12).

Pembangunan tanggul laut ini, lanjut Ita, sebagai salah satu upaya untuk mengentaskan banjir rob di wilayah Tambak Lorok dan sekitarnya. Ita menyebut pembangunan akan selesai dalam satu tahun.

“Kalau untuk pemenang lelangnya sudah ada, nanti jika sudah dibangun wilayah Tambak Lorok dan sekitarnya paling tidak akan mengurangi dampak rob,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan nantinya sheetpile akan dibangun sepanjang 1,3 kilometer. 

Tak hanya sheetpile, nantinya juga akan dibangun kolam retensi untuk menampung air hujan, agar air hujan tidak menggenangi perkampungan sekitar.

“Harapan kami setelah dibangun sheet pile tidak terjadi banjir rob lagi. Informasi dari BBWS maksimalkan pembangunan satu tahun semoga di akhir 2023 pembangunan selesai, dan panjangnya sekitar 1,3 kilometer,” tutur Iswar.

Pengamat Pemerintahan Undip Semarang, Teguh Yuwono memaparkan jika masalah banjir memang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, harus ada peran serta masyarakat dalam menuntaskan masalah banjir ini. 

Selain itu masyarakat juga harus mulai memiliki kesadaran untuk menghindari kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan.

“Masalah membangun itu bukan hanya di fisik tapi juga perilaku. Itu kenapa negara-negara berkembang selalu ketinggalan dengan negara maju. Di negara maju sungai itu ada di depan kita bukan di belakang kita, sehingga ada betul-betul dijaga,” tandas Teguh.