Terapkan Antrean Online Secara Optimal, 15 Rumah Sakit Dapat Penghargaan dari BPJS Kesehatan

Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Dwi Martiningsih. foto: RMOL Jateng
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Dwi Martiningsih. foto: RMOL Jateng

BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta memberikan penghargaan kepada 15 rumah sakit yang telah menerapkan antrean online secara optimal. Hal ini merupakan bentuk upaya BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).


Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Dwi Martiningsih mengatakan,  penerapan antrean online membutuhkan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak seperti fasilitas kesehatan baik itu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ataupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), pemerintah hingga masyarakat. Layanan ini diharapkan mampu memberikan wajah baru kepada publik tentang transparansi dan komitmen manajemen FKRTL dalam implementasi transformasi digital pada sistem pelayanannya.

"Kami memerlukan keterlibatan aktif fasilitas kesehatan untuk bersama-sama menciptakan budaya digital pada seluruh jajarannya sehingga dapat meningkatkan mutu layanan kepada peserta, terutama peserta JKN-KIS,” kata Dwi Martiningsih,  dalam Pertemuan Koordinasi Pelayanan FKRTL, Senin (28/3). 

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wilayah Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, per Maret 2022, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta telah bekerja sama dengan 382 FKRTL. Dari jumlah tersebut, pihaknya mengapreasiasi 15 FKRTL yang telah optimal dalam implementasi antrean online dilihat dari nilai pemanfaatan dan persentase kelengkapan antrean online tertinggi.

“Dengan adanya antrean online ini, pasien yang sudah mendapatkan rujukan dari FKTP bisa mendaftarkan dirinya di poliklinik tujuan melalui Aplikasi Mobile JKN. Kemudahan yang ditawarkan tidak terbatas pada pendaftaran, namun juga tampilan sisa antrean untuk memperkirakan waktu mendapatkan pelayanan,” ungkap Dwi.

Untuk dapat mengimplementasikan inovasi ini, lanjutnya, BPJS Kesehatan membutuhkan dukungan SDM dan sarana-prasarana dari rumah sakit mitra. Data BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa 93% FKRTL di Jawa Tengah dan DIY sudah mengintegrasikan antrean online secara penuh ke seluruh alur layanan poliklinik (sampai dengan layanan obat).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar menyatakan,  penerapan antrean online di rumah sakit ini tujuannya untuk memberikan kemudahan, kecepatan dan kepastian layanan. Pihaknya akan selalu mendorong rumah sakit agar fokus kepada digitalisasi layanan sehingga meningkatkan mutu layanan di rumah sakit tersebut.

"Diperlukan kolaborasi yang baik antara BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit agar penerapan antrean online ini menjadi lebih optimal. Tentunya juga bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya agar lebih semangat dalam implementasinya,” ujarnya.

Ketua PERSI Wilayah Jawa Tengah, Agus Suryanto menambahkan, pihaknya mempunyai kewajiban untuk mendorong paradigma bahwa digitalisasi layanan merupakan kebutuhan agar pasien terlayani dengan baik. Hal ini oun seiring dengan peningkatan mutu layanan.

"Membangun ekosistem mutu layanan kesehatan itu harus holistik dimana semua pihak terlibat. Komitmen dan inovasi ini dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik, tentunya dengan visi yang sama antara para pihak yang terlibat,” ungkapnya.

Untuk mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh rumah sakit, BPJS Kesehatan memberikan penghargaan kepada rumah sakit yang berkomitmen tinggi untuk mendukung peningkatan kemudahan layanan terhadap peserta JKN-KIS ini.

Ke-15 Rumah Sakit yang meraih penghargaan itu, untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, yakni RS Roemani Muhammadiyah Semarang, RS Universitas Sebelas Maret, RSUD Sunan Kalijaga Demak, RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Delanggu, RSUD dr. Moewardi Surakarta, RS dr. Oen Solo Baru, RS Dadi Keluarga, RSUD Kayen, RS Panti Waluyo Surakarta.

Sedangkan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, RS PKU Muhammdiyah Bantul, RSI Hidayatullah, RSIY PDHIRS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.