Terjadi penambahan 130 kasus positif Covid-19 di empat Kecamatan di Kabupaten Semarang.
- Sejumlah Ibu Hamil Di Tembalang Semarang Ikuti Vaksinasi Covid-19
- Pemkot Semarang Terus Genjot Vaksinasi Hadapi Kasus Covid-19 Merangkak Naik
- Kasus Covid-19 di Purbalingga Mulai Merangkak Naik
Baca Juga
Terjadi penambahan 130 kasus positif Covid-19 di empat Kecamatan di Kabupaten Semarang.
"Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Ungaran Timur sebanyak 42 kasus, Pringapus (24), Bringin (12) dan Jambu (10).
"Sedangkan kondisi di rumah singgah Kopeng, terdapat 13 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi disana dengan kapasitas total ada 28 kamar dan 32 tempat tidur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Any melalui melaluj Humas Pemkab Semarang, Kamis (10/6).
Dia menjelaskan, angka kumulatif kasus pasien positif Covid-19 saat ini berjumlah 11.717 kasus. Kemudian, yang bergejala dari temuan terbaru sebanyak 99 orang dan tanpa gejala ada 505 orang.
Menurutnya, kasus aktif penyebaran Covid-19 saat ini diangka 5,21 persen atau masih diatas angka prosentase Provinsi Jateng. Sedangkan tingkat kesembuhan pasien 90,98 persen dan angka kematian mencapai 3,81 persen.
"Berdasarkan grafik mingguan terjadi penambahan pasien Covid-19 sebanyak 855 kasus. Dari data itu, trennya terjadi kenaikan sangat signifikan dan bahkan konsisten sehingga harus menjadi perhatian bersama," ujarnya.
Sedangkan jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh sekarang tercatat 10.716 orang dan meninggal dunia sementara 450 orang.
Sedangkan yang dirawat, periode Mei sampai Juni 2021 ada sebanyak 609 warga baik secara pemeriksaan media bergejala Covid-19 maupun tidak.
Ani mengungkapkan, secara umum berdasarkan zonasi tingkat penyebaran COVID-19 di Kabupaten Semarang menempati urutan 11 dari daerah yang paling berisiko tinggi seperti Kudus, Sragen, Grobogan, Tegal, Jepara dan Demak.
- Akselerasi Capaian UHC, BPJS Kesehatan Luncurkan Program Pesiar
- Wakil Ketua DPRD Karanganyar Ini Jadi Relawan Pencari Donor Plasma Konvalesen
- Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan, Ghufron Mukti: Dulu Orang Miskin Dilarang Sakit, Sekarang Dilarang Bayar
