900 Kepala Daerah Bakal Diajak Berkeliling Semarang

Healthy Cities Summit 2022

Perhelatan Healthy Cities Summit 2022 dimulai dilaksanakan hybrid baik luring maupun daring.


Acara dibuka Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin secara daring diikuti oleh lebih dari 900 kepala daerah kota dan kabupaten se-Indonesia. Selain itu, acara juga dilakukan luring berlangsung di Ballroom Rama Shinta dan Ballroom Poncowati, Patra Hotel and Convention Semarang.

Ketua Pelaksana Healthy Cities Summit 2022 yang juga Ketua Forum Kota Sehat Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menyampaikan meski sempat tertunda selama dua tahun,  akhirnya summit Kota Sehat bisa terselenggara.

Tia, sapaan akrabnya, mengatakan sejumlah agenda penting dalam Summit kali ini seperti expo, seminar hingga site visit ke beberapa tempat yang menjadi contoh kota sehat yang ada di Kota Semarang. 

Diantaranya Kampung Batik Semarang, Kampung Safety Riding di Pandean Lamper, RSUD Wongsonegoro, dan Komunitas Semarcakep yang ada di Kecamatan Semarang Barat.

"Kegiatan ini tidak hanya seminar tapi kita bisa melihat langsung contoh kegiatan kota sehat," kata Tia, Senin (28/3).

Tia menyebutkan, dalam sebuah kota sehat ada 10 tatanan yang harus dipenuhi dan Kota Semarang sudah memenuhi tujuh tatanan tersebut. Bahkan terpilihnya Semarang sebagai tuan rumah kali ini karena bisa bersinergi antara pemerintah dengan warga masyarakat.

"Kami dari forum kota sehat bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat untuk bisa memberdayakan masyarakat sesuai dengan potensi masing-masing. Semua kegiatan sifatnya bottom up jadi masyarakat bermusyawarah dulu untuk melakukan setiap kegiatan sehingga melakukan dengan senang dan pemerintah memberikan fasilitas," ungkapnya.

Tia berharap usai pelaksanaan summit ini, peserta dari seluruh kabupaten dan kota bisa menerapkan hasil dari kegiatan kali ini di wilayahnya masing-masing. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menambahkan, dalam summit kali ini tidak terbatas membahas permasalahan Covid-19 yang sudah selama 2 tahun ini melanda Indonesia. Namun masalah kesehatan yang ada di masing-masing wilayah juga turut dibahas. 

"Masing-masing daerah bisa berdiskusi bagaimana menangani daerah dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. Yang dibahas tidak hanya Covid-19 tapi angka kematian ibu dan anak, TBC, DB hingga HIV/AIDS, setiap daerah memiliki success story yang bisa di diskusikan kepada semuanya untuk bisa melakukan percepatan penanganan penyakit tersebut," kata Hendi, sapaan akrabnya.

Hendi juga menerangkan, keempat lokasi site visit dipilih karena mencerminkan upaya-upaya penanganan kesehatan. Selain itu, juga mampu meningkatkan dari segi sosial budaya dan ekonomi masyarakat Kota Semarang.