Spekulasi tentang munculnya penyakit flu babi Afrika (ASF) akhirnya terungkap setelah pihak berwenang Thailand mendeteksi penyakit tersebut di sebuah rumah jagal di provinsi Nakhon Pathom.
- Usia Gulingkan Imran Khan, PM Pakistan Baru Siap Dipilih
- Kacaukan AS, Facebook Tutup Puluhan Akun
- India akan Buka Ekspor Vaksin Covid-19
Baca Juga
Penemuan tersebut diumunkan Direktur Jenderal di Departemen Pengembangan Peternakan Thailand, Sorravis Thaneto, pada konferensi pers yang berlangsung pada Selasa (11/1) waktu setempat, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Konfirmasi tersebut datang setelah pihak berwenang meluncurkan penyelidikan atas berkembangnya spekulasi dalam beberapa pekan terakhir bahwa penyakit itu telah memusnahkan kawanan babi Thailand, dan bahwa pemerintah menutup-nutupi kasus tersebut.
"Satu sampel telah dites positif terkena demam babi Afrika dari 309 yang dikumpulkan, termasuk sampel darah babi di 10 peternakan dan swab permukaan di dua rumah jagal di provinsi peternakan babi," kata Sorravis, seperti dikutip dari Bangkok Post.
"Kami menemukan satu sampel yang dites positif terkena demam babi Afrika," lanjutnya sambil berjanji untuk melacak sumber penyakit tersebut.
Sorravis mengatakan pihak berwenang akan mendeklarasikan zona wabah penyakit dalam radius 5 km dari tempat sampel ditemukan, membatasi pergerakan babi, mempertimbangkan untuk memusnahkan hewan yang dicurigai terinfeksi, dan membayar kompensasi ke peternakan yang terkena dampak.
"Pemerintah juga akan memberi tahu Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) tentang penemuan resmi penyakit itu," katanya.
- Perusahaan Indonesia Dan Singapura Donasikan Ribuan Konsentrator Oksigen Ke Tanah Air
- Menlu Retno: Brunei Sanggup MoU PMI Kelar Akhir Tahun Ini
- Pasangan Terkaya Bill Gates dan Melinda French Resmi Bercerai