Untuk dapat menciptakan perdamaian dalam konteks konflik yang sudah terjadi, perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor konflik melalui studi mendalam melalui penelitian/riset yang mendalam untuk dapat dengan cepat mengantisipasi eskalasi faktor-faktor konflik yang ada.
- Daftar Di Partai Demokrat, Mbak Eisti: Kami Tidak Main-Main Membangun Demak
- Bawaslu Kota Semarang Umumkan 4.646 Calon PTPS Terpilih
- Ganjar-Mahfud Kompak Gunakan Pakaian Tema Lingkungan di Debat Cawapres
Baca Juga
Hal itu disampaikan Theofransus Litaay, SH, LLM, Ph.D, pendiri Pusat Studi Perdamaian Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, dalam webinar bertema “Perdamaian Tercipta Melalui Peran Media, Komunikasi dan Hukum” yang digelar International Women's Peace Group (IWPG), baru-baru ini.
International Women's Peace Group (IWPG) adalah sebuah organisasi perdamaian internasional yang memiliki status konsultatif spesial di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (UN ECOSOC). Ada lebih dari 100 cabang yang tersebar di 130 negara dengan kantor pusat di Seoul, Korea Selatan. IWPG bekerja secara internasional dengan hati seorang ibu untuk mencapai perdamaian yang melampaui kebangsaan, etnis dan agama.
Webinar bertujuan untuk mempelajari situasi saat ini dan memikirkan kemungkinan cara untuk merealisasikan perdamaian bagi semua masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia.
“Penafsiran konflik yang benar juga diperlukan agar komunikasi tetap terjaga dan pada akhirnya konflik dapat ditekan bahkan dapat dihilangkan,” tegas Theo, dalam siaran pers, Senin (11/7).
Lebih lanjut Theo berharap akan ada penguatan peraturan hukum, penguatan budaya hukum serta penguatan dari sisi sosiologi hukum dan undang-undang terkait. Demikian juga media yang profesional, kredibel, dan bertanggung jawab.
Achmad Wahyudi, wartawan senior mengatakan, peran penting media adalah mendorong seluruh elemen bangsa untuk segera mengambil tindakan pemberhentian, perpecahan, peperangan dan sebagainya dengan rasa keadilan dan perdamaian itu sangat penting.
Pihaknya mengajak rekan-rekan media untuk ambil bagian bersama dengan IWPG, untuk menyuarakan perdamaian, dan ikut andil menciptakan perdamaian.
‘’Apresiasi setinggi-tingginya kepada IWPG yang bergerak menyuarakan dengan lantang ke organisasi dunia seperti PBB agar beberapa kejadian atau peperangan segera diberhentikan, itu juga menjadi tanggung jawab pelaku media,’’ tandasnya.
- Jelang Pilkada Kudus, Sam'ani-Bellinda Makin Agresif Dongkrak Elektabilitas Pikat Simpati Warga
- Jelang Kampanye Terbuka, Polres Wonogiri Gelar TFG
- GBB Upayakan Kesejahteraan Ribuan Buruh Lewat Kartu Benefit Ganjaran