Panggung Rakyat #SemarangMelawan yang digelar dalam rangka aksi penolakan Omnibus Law, di trotoar Balaikota Semarang, Rabu (28/10) sore tadi dibubarkan pihak kepolisian dan Satpol PP Kota Semarang.
- Bantuan Pemerintah Dan Instansi Mulai Berdatangan Ke Daerah Terdampak Di Lewotobi
- Tanggul Jebol Sungai Meduri Pekalongan Makin Lebar
- Tungku Menyala, Rumah Ludes Terbakar Ditinggal Beli Sayuran
Baca Juga
Panggung Rakyat #SemarangMelawan yang digelar dalam rangka aksi penolakan Omnibus Law, di trotoar Balaikota Semarang, Rabu (28/10) sore tadi dibubarkan pihak kepolisian dan Satpol PP Kota Semarang.
Acara hiburan bertajuk Panggung Rakyat dibubarkan sekitar pukul 16.00. Alasannya tidak adanya ijin terkait acara ini, hingga mendatangkan masa lebih dari 100 orang yang memang dilarang di masa pandemi.
"Kami minta pada masa untuk melepas tulisan yang menutupi balaikota, kami merasa tersinggung karena tulisan balaikota di tutup spanduk orasi, dan juga acara ini tidak memiliki ijin, kemudian tempatnya tidak sesuai yakni di trotoar jalan harusnya di lapangan, lalu ditempat yang mengundang masa banyak karena kita sedang mengantisipasi penyebaran covid-19," jelas Antonius, Koordinator Pengamanan Satuan Polisi Pamong Praja.
Menurut Antonius, pihak Satpol PP dan Polrestabes membubarkan acara 1 jam setelah masa mulai banyak berkerumun melakukan cek sound. Karena ditakutkan jika tidak segera di bubarkan akan semakin banyak penonton yang datang dan memadati area trotoar Balaikota.
"Polisi dan satpol PP harus membubarkan acara ini karena tidak memiliki ijin, karena jika tidaksegera di bubarkan semakin malam akan semakin banyak masa, kita ga tau siapa kawan siapa lawan," ungkapnya.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk membubarkan acara Panggung Rakyat tersebut, meski sempat mencuri perhatiam pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Pemuda.
Beruntung tidak sampai ada kemacetan arus lalu lintas.
"Kami meminta pada mereka untuk segera membubarkan diri, kabel silakan di gulung kembali, spanduk orasi silakan di lepas, dan mereka kooperatif meski sedikit bersitegang." pungkasnya.
- Ngamuk, Si Jago Merah Sisakan Puing Rumah di Medono
- Belasan Warga Sidoharjo Keracunan Menu Punjungan
- Warga Kebumen Ditemukan Tewas di Sungai, Ayahnya Sempat Meneriaki Agar Tidak Berenang