Daerah
bencana gempa bumi di Lombok juga menjadi lokasi Kuliah kerja Nyata
(KKN) 22 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Setelah
memastikan mahasiswa KKN dalam keadaan aman, pihak Rektorat malah siap
mengirimkan tiga relawan dari Hizbul Wathan UMS untuk membantu evakuasi
dan pemulihan pasca bencana gempa Lombok.
- Rudapaksa Kembali Terjadi di Demak, Zayinul Fatta : Kuatkan Pendidikan Agama Islam
- Anak Muda Dinilai Harus Tahan Banting
- Pemkot Salatiga Gandeng Universitas Muhammadiyah Kudus
Baca Juga
Kami sudah memastikan kondisi mahasiswa aman, justru mereka yang meminta untuk tetap bertahan. Mereka ingin membaktikan dirinya di lokasi bencana," ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr Sofyan Anif, melalui sambungan telepon pada Humas UMS Budi Santosa, Jumat (10/8/2018).
Sofyan Anief bersama Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harun Joko Prayitno, Kamis kemarin berkesempatan terbang ke Lombok dan menemui mahasiswanya yang tengah KKN pendidikan, yang lokasinya di kota Mataram, Lombok.
Dijelaskan Sofyan, pihaknya memiliki banyak pertimbangan terkait alasan tidak ditariknya para mahasiswa yang mengikuti KKN di Mataram tersebut. Pertimbangan yang pertama yaitu bahwa Muhammadiyah memiliki struktur organisasi yang sangat baik di mana di dalamnya terdapat lembaga khusus penanggulangan bencana seperti Hizbul Wathon serta Lazismu. Lembaga-lembaga tersebut bertugas untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
"Muhammadiyah memiliki mitra di sini, termasuk di PDM Lombok. Jadi ada pihak yang ikut bertanggung jawab, justru dengan tidak ditariknya mahasiswa KKN ini akan lebih bermanfaat terutama dalam hal membangun karakter. Membangun soft skill bagi para mahasiswa, tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan saja," tandas Sofyan
Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), Maemunah yang sekaligus sebagai orang tua angkat para mahasiswa KKN UMS di Mataram, ditugasnya sebagai pendamping mahasiswa KKN sampai masa KKN selesai pada 27 Agustus 2018 mendatang.
Tiga mahasiswa UMS yang tergabung dalam Hizbul Wathan (HW) UMS yang sudah diberangkatkan adalah Risqi Mei Sonjaha, Afifi Fauzi dan Itsna Rosyada. Mereka saat ini membuka posko rintisan di dusun Bulan Seku, Desa Geglang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Relawan HW UMS selain membantu pelayanan medis juga punya target membantu membuka sanitasi darurat karena sanitasi di lokasi lumpuh," imbuh Sofyan Anif, seraya mengatakan pihak UMS juga siap mengirimkan hewan kurban bagi pengungsi korban gempa.
- Rehab Tak Kunjung Selesai, Seratusan Siswa SDN Plelen 01 Batang Belajar Darurat di Rumah Warga
- Smandar Career Day, Mantapkan Masa Depan Pelajar
- Kapolres Pimpin Upacara Bendera di SMA 1 Kota Tegal