Daerah bencana gempa bumi di Lombok juga menjadi lokasi Kuliah kerja Nyata (KKN) 22 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Setelah memastikan mahasiswa KKN dalam keadaan aman, pihak Rektorat malah siap mengirimkan tiga relawan dari Hizbul Wathan UMS untuk membantu evakuasi dan pemulihan pasca bencana gempa Lombok.
- Bidik Anugerah ASEAN Eco School 2027, Tiga SMP Digembleng DLH Rembang
- Diduga Karena Orang Tua Beda Pilihan Politik, Tiga Murid TK Dikeluarkan Oleh Yayasan
- Bupati Demak Ajak Lebih Masif Sosialisasikan Cegah Bullying
Baca Juga
Kami sudah memastikan kondisi mahasiswa aman, justru mereka yang meminta untuk tetap bertahan. Mereka ingin membaktikan dirinya di lokasi bencana," ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr Sofyan Anif, melalui sambungan telepon pada Humas UMS Budi Santosa, Jumat (10/8/2018).
Sofyan Anief bersama Dekan FKIP UMS, Prof Dr Harun Joko Prayitno, Kamis kemarin berkesempatan terbang ke Lombok dan menemui mahasiswanya yang tengah KKN pendidikan, yang lokasinya di kota Mataram, Lombok.
Dijelaskan Sofyan, pihaknya memiliki banyak pertimbangan terkait alasan tidak ditariknya para mahasiswa yang mengikuti KKN di Mataram tersebut. Pertimbangan yang pertama yaitu bahwa Muhammadiyah memiliki struktur organisasi yang sangat baik di mana di dalamnya terdapat lembaga khusus penanggulangan bencana seperti Hizbul Wathon serta Lazismu. Lembaga-lembaga tersebut bertugas untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
"Muhammadiyah memiliki mitra di sini, termasuk di PDM Lombok. Jadi ada pihak yang ikut bertanggung jawab, justru dengan tidak ditariknya mahasiswa KKN ini akan lebih bermanfaat terutama dalam hal membangun karakter. Membangun soft skill bagi para mahasiswa, tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan saja," tandas Sofyan
Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), Maemunah yang sekaligus sebagai orang tua angkat para mahasiswa KKN UMS di Mataram, ditugasnya sebagai pendamping mahasiswa KKN sampai masa KKN selesai pada 27 Agustus 2018 mendatang.
Tiga mahasiswa UMS yang tergabung dalam Hizbul Wathan (HW) UMS yang sudah diberangkatkan adalah Risqi Mei Sonjaha, Afifi Fauzi dan Itsna Rosyada. Mereka saat ini membuka posko rintisan di dusun Bulan Seku, Desa Geglang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Relawan HW UMS selain membantu pelayanan medis juga punya target membantu membuka sanitasi darurat karena sanitasi di lokasi lumpuh," imbuh Sofyan Anif, seraya mengatakan pihak UMS juga siap mengirimkan hewan kurban bagi pengungsi korban gempa.
- Dinkes Jateng: Kasus Positif Covid-19 Sekolah di Blora Bukan Klaster PTM
- Walikota Semarang Dorong Para Guru Miliki Inovasi dalam Mengajar Pada Kurikulum Merdeka
- Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan UKSW Raih Penghargaan Penyehatan BUMD