Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang menyatakan tiga orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) mengundurkan diri usai diterima.
- PJ Bupati Banjarnegara Launching Posyandu Integrasi Layanan Primer di Desa Kincang
- Wali Kota Salatiga Lantik 39 Pejabat Baru
- Wabup Blora : Pelayanan di Perangkat Daerah Perlu Terus Ditingkatkan dengan Berbagai Inovasi
Baca Juga
Kepala BKPP Kota Semarang, Abdul Haris menyatakan, ada 1.155 CPNS dan 2.080 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diterima pada periode 2021.
Haris menyebut, ada CPNS yang mengundurkan diri sebelum pelaksanaan tes dengan alasan tidak bersedia ditempatkan di Kota Semarang. Tak hahya itu, pihaknya juga menyebut ada tiga CPNS mengundurkan diri setelah dinyatakan diterima menjadi PNS di Pemkot Semarang.
Terkait dengan pengunduran diri tersebut, Haris telah memanggil pihak yang bersangkutan. Haris menyebut dua PNS mengundurkan diri tersebut mengaku masih terikat kontrak kerja dengan sebuah rumah sakit di Kota Semarang.
Selain itu, alasan finansial yang menyebut gaji di tempat kerja saat ini lebih besar ketimbang menjadi PNS Pemkot Semarang.
"Saat saya wawancara selain ada ikatan kerja, gajinya besar. Waktu itu saya tanya di RS gajinya Rp 10 juta lebih. Kedua, ilmu mereka di laboratorium. Kalau Pemkot Semarang mereka ditempatkan di puskesmas. Jadi, mereka memilih tetap bekerja di RS," kata Haris, Senin (30/5).
Sementara satu CPNS dari luar kota namun mendaftar di Pemkot Semarang, mengundurkan diri karena tidak mau ditempatkan di Kota Semarang dengan alasan harus merawat orang tua di rumah.
Haris menyebut dengan mundurnya tiga orang CPNS tersebut membuat jabatan yang mereka pilih masih kosong. Saat ini BKPP tengah menunggu instruksi lanjutan dari pemerintah pusat terkait dengan kekosongan jabatan tersebut.
"Biasanya, yang nomor urut dua yang menggantikan, tapi itu kewenangan pusat," bebernya.
Sementara terkait dengan sanksi, pihaknya mengaku tidak ada sanksi yang diberikan lantaran ketiganya mengundurkan diri saat belum mulai bekerja dan mendapatkan fasilitas dari pemerintah. Meski demikian, negara tetap mengalami kerugian karena pelaksanaan tes CPNS menggunakan anggaran.
- Pos Unik Mirip Bus, Dinrumkimhub Blora Siap Layani Momen Libur Nataru
- Mentan: Optimalkan Pasokan Sayuran Ibukota Dari Bantaran BKT
- Program Pembangunan Rumah Gratis Khusus Untuk Masyarakat Miskin Ekstrem Di Desa