Tiga pasar hewan di Kabupaten Kendal bakal ditutup selama dua pekan mulai tanggal 5-19 Juni 2022.
- Bupati Kendal Dico Ganinduto Siap Maju di Pilwakot Semarang
- Makin Mesra, Dico-Raffi Serius Nyagub?
- Tahun 2023, 20 UMKM Di Kendal Siap Tembus Pasar Ekspor
Baca Juga
Ini dilakukan setelah ratusan hewan ternak sapi dan kerbau terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku.
"Ini dilakukan untuk mencegah penularan PMK agar tidak meluas lagi di kabupaten Kendal," kata Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, Jumat (3/6).
Tiga pasar hewan tersebutu adalah Pasar Hewan Sukorejo, Boja dan Cepiring.
"Kami juga telah melakukan upaya agar penanganan kasus PMK di kabupaten secepat mungkin diatasi dan telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan pemerintah pusat," terang dia.
Setiap hari pengawasan juga dilakukan di pasar hewan dan kandang milik peternak, sebagai upaya sosialisasi dan pencegahan dini akan penyakit PMK.
"Sebenarnya sosialisasi dan pencegahan dini sudah dilakukan termasuk pengawasan hewan ternak di pasar hewan dan kandang," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, ada tiga pasar hewan yang akan ditutup sesuai dengan instruksi Bupati Kendal karena makin tingginya penyebaran PMK pada hewan ternak.
"Setelah kami berkoordinasi dengan Bupati terkait penyebaran PMK yang makin tinggi, beliau memginstruksikan untuk menutup pasar hewan yang ada di Kendal untuk sementara waktu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati.
Dinas Pertanian dan Pangan Kendal juga telah mengambil sample dari delapan kerbau.
Dari delapan hewan kerbau diuji sample PMK, hasilnya tujuh kerbau positif terpapar PMK dan satu kerbau negatif.
Menurutnya, ada ratusan hewan sapi dan kerbau yang terindikasi terkena PMK. Namun saat ini telah dilakukan pengobatan pada sapi tersebut dan belum ditemukan yang sampai mati.
"Ada ratusan hewan sapi yang terpapar PMK dan kerbau juga ada. Namun sudah kami lakukan pengobatan pada sapi-sapi dan kerbau. Kalau untuk yang mati belum ditemukan," tambahnya.
Pandu mengungkapkan, sebagian besar hewan dari pasar hewan terindikasi terkena PMK. Kemudian sapi atau kerbau tersebut dibawa pulang kemudian menular ke hewan ternak lainnya.
"Selama ini kasus di lapangan sebagian besar hewan terkena PMK dari pasar hewan yang kemudian dibawa ke kandang menular ke ternak yang lain," ungkapnya.
Data kasus PMK di Kabupaten Kendal per tanggal 3 Juni 2022 sebanyak 265 ekor ternak terpapar PMK, meliputi 11 kecamatan dan 29 desa.
Dari 265 kasus yang positif terdiri dari sembilan kerbau dan 256 sapi masih dalam proses karantina.
"Data terakhir untuk hari ini tanggal 3 Juni 2022 ada 265 ekor terpapar PMK diantaranya 256 ekor sapi dan sembilan ekor kerbau. Semua tersebar di 11 kecamatan dan 29 desa yang ada di Kendal," imbuhnya.
Kasus tertinggi ada di Kecamatan Patean dengan 64 kasus dan Pageruyung dengan 55 kasus.
DPP Kendal juga telah melakukan tracing dan memperketat pembelian sapi dan kerbau dari luar Kendal.
"Tracing terus kami lakukan mulai dari pasar hewan hingga ke peternak dan pedagangnya. Kami juga memperketat dan melakukan pemeriksaan mobilitas jual beli ternak baik yang lokal maupun keluar Kendal," pungkasnya.
- Bupati Kendal Dico Ganinduto Siap Maju di Pilwakot Semarang
- Makin Mesra, Dico-Raffi Serius Nyagub?
- Tahun 2023, 20 UMKM Di Kendal Siap Tembus Pasar Ekspor