Tahun 2023, 20 UMKM Di Kendal Siap Tembus Pasar Ekspor

Demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kendal, pemerintah Kabupaten Kendal terus memfokuskan kepada 4 pilar yakni industri, pariwisata, UMKM dan generasi 4.0. Kawasan Industri Kendal (KIK) yang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus terus melakukan pengembangan sehingga menjadi acuan bagi Pemkab Kendal untuk mengembangkan sektor lainnya.


"Adanya KIK bagi Pemkab Kendal tidak berdampak pada pendapatan asli daerah karena masuk ke pemerintah pusat. Pemkab Kendal hanya mendapatkan pemasukan dari PBB saja, untuk itulah Kendal terus mengembangkan pariwisata sebagai efek pembangunan dari industri yang tumbuh,” kata Bupati Kendal Dico M Ganinduto saat menerima kunjungan dari Senat Akademik Universitas Indonesia di Pendopo Bahurekso,  Kamis (26/1). 

Menurut Dico, kunjungan dari akademisi ini tentunya menjadi penyemangat bagi Pemkab Kendal untuk terus membangun Kendal lebih baik lagi. 

Menarik investor dan pertumbuhan investasi di KIK harus terus dijaga. Saat ini investasinya terus meningkat dengan memastikan kepada pelaku usaha bahwa investasi tetap berjalan. 

"Utama kita adalah menarik investor agar masuk ke KIK serta harus menjaga kondisi investasinya. Kita juga memastikan lapangan pekerjaan tersedia agar terserap untuk masyakat Kendal. Pemkab Kendal juga mempunyai aplikasi kendalkarir yang memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan industri dan sudah 2.000 orang yang sudah diterima di KIK,” jelasnya. 

Dico menerangkan pariwisata yang berkembang akan berdampak pada pelaku UMKM. Dan kini sudah ada 9.000 UMKM yang terdata di pemerintah Kendal, bahkan 20 UMKM Kendal akan mulai ekspor produknya di tahun 2023.

“UMKM di Kendal terus bertambah dan saat ini tercatat ada 9000 UMKM. Sememtara 20 UMKM akan melakukan ekspor di gahun 2023 ini. Ini menjadi bukti dan harapan saya bahwa kita tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri tetapi menjadi pelaku juga,” terangnya. 

Wakil Rektor bidang SDM dan Aset Universitas Indonesia, Dedi Priadi mengatakan, Universitas Indonesia sudah berubah. Jika dulu UI hanya memproduksi lulusan,  namun kini melaksanakan kolaborasi dengan pemerintah untuk ikut berkontribusi membangun wilayah melalui kegiatan yang masuk dalam tri dharma perguruan tinggi. 

“Dengan melihat 4 pilar kabupaten Kendal ini, UI siap bekerjasama untuk mendorong kemajuan di Kendal melalui pelaksanaan tri dharma demi mewujudkan Kendal menjadi pusat industri pariwisata yang unggul dan miliki SDM yang baik,” ungkapnya.

Sedangkan Direktur KIK, Didik Purbadi menjelaskan sejak diresmikan 2016 mampu menjawab tantangan dalam negeri dan global. 

“Dalam 5 tahun terakhir sudah ada 84 perusahaan dari 9 negara dengan nilai investasi Rp 3.6 trilyun. Dan ini menjadi kawasan ekonomi khusus pertama di pulau Jawa. Tahun ini sudah ada 4 perusahaan yang akan mulai beroperasi," katanya. 

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi yang ikut hadir menyampaikan jaminan keamanan dalam membangun adalah komitmen Polri. 

"Dalam meningkatkan ekonomi nasional jajaran kepolisian ikut dalam pembangunan terutama di Jawa Tengah. Polda Jateng memberikan jaminan kepada pelaku industri yang masuk dalam proyek nasional,” katanya.