Bisnis kedai kopi di Kabupaten Batang menjamur sejak tiga tahun terakhir.
- Desa Di Wonogiri Kini Punya One Stop Solution: Nyawiji Migunani
- Jelang HUT Ke-78 Bhayangkara, Polres Wonogiri Gelar Baksos dan Pemberian Beasiswa
- Pangkalan TNI AL Jemput Bola Vaksinasi untuk Nelayan
Baca Juga
Bisnis kedai kopi di Kabupaten Batang menjamur sejak tiga tahun terakhir.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinparpora) Batang Wahyu Budi Santoso menyebut pada 2018 baru ada 10 kedai kopi.
"Lalu sejak saat itu hingga sekarang jumlahnya mencapai 80 kedai kopi, baik yang franchise maupun mandiri," katanya, Senin (10/5).
Ia mengatakan, pertumbuhan kedai kopi di kalangan milenial.
Lebih banyak pengusaha kedai kopi yang dimiliki oleh anak muda .
Pria berkacamata itu juga mengamati pertumbuhan kedai kopi di Batang dari tahun ke tahun.
Dulu, kedai kopi hanya bersifat menjual kopi kemasan.
"Sekarang mereka jual kopi olahan, mereka punya alat untuk barista," jelasnya.
Melihat hal itu, Wahyu juga memberi dukungan dengan membuat pelatihan barista untuk 20 orang.
Ia mengatakan mengurus perizinan untuk kedai kopi dengan modal di bawah Rp 500 juta cukup di kantor kecamatan.
Para pengusaha kedai kopi bisa mengurus surat izin usaha di kantor kecamatan.
"Saya Juga sudah meminta kasi trantib satpol PP memberi imbauan ke kedai kopi untuk mengurus izin," ujarnya.
Rizki (21), warga Kota Pekalongan juga beberapa kali nongkrong di kedai kopi di Batang.
Ia bercerita, banyak kedai kopi di Batang yang bagus, khususnya di wilayah Pantai Sigandu.
"Sering nongkrong di Sigandu, bagus tempatnya soalnya pinggir pantai," jelasnya. [sth]
- Dinsos P2PA Demak: Persoalan Penghapusan Data Bisa Dimusyawarahkan Tanpa Harus ke Jalur Hukum
- Embung Sawah di Grobogan Memakan Korban
- Seminggu Kekeringan, 1.650 Warga Desa Pretek Batang Akhirnya Dapat Bantuan