Warga Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, mengalami kekeringan selama seminggu.
- Rakor dan Tasyakuran DPD IWAPI Jateng
- Satpol PP Kota Semarang Kembali Tertibkan PKL Bandel di Kranggan
- Satpolairud Pemalang Cek Kondisi Dua Kapal Hadapi Nataru
Baca Juga
Para warga kesulitan mendapat air bersih untuk dikonsumsi. Sejumlah warga terpaksa air sungai keruh berwarna kehijauan.
"Hari ini kami melakukan dropping air bersih di Desa Pretek, membawa 2 truk tangki dari Perusahaan Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Riza Zakiyah, Selasa (5/9).
Dua tangki dari Pudam Sendang Kamulyan berjumlah 8.000 liter. Masing-masing truk berkapasitas 4.000 liter.
Lalu satu truk tangki dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang berisi 5.000 liter air. Total bantuan 13.000 liter air.
Air bersih disalurkan untuk 1.650 jiwa yang terdampak di Desa Pretek. Rinciannya, 900 warga Dukuh Kedungdowo dan 750 warga Dukuh Jlegong.
Riza menyebut komunikasi kepala desa kurang tanggap menjadi salah satu kendala penyaluran bantuan. Sebab, pelapor permintaan bantuan ke BPBD justru dari warga. Padahal kejadian sudah cukup lama.
"Berdasarkan catatan kami, ada beberapa desa yang mengalami kekeringan, seperti Dukuh Kebonbatur Desa Wonomerto, Dukuh Durensari Desa Durenombo, dan sekarang Desa Pretek," ucapnya.
Warga Dukuh Jlegong, Slamet menyebut kekeringan melanda mata air yang selama ini digunakan warga. Sumber mata air lain di desa Dlisen, juga kondisi serupa.
Adanya bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Batang ini membuat masayarakat sangat lega. 
- Kota Semarang Alami Penurunan Muka Tanah Setengah Sentimeter Dalam Satu Bulan
- Siswa SIPSS Akpol Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Pandemi
- Polres Batang Tanam 1.000 Bibit Pohon di Pantai Sigandu Guna Tekan Abrasi
