Tingkatkan Kreatifitas Penyandang Disabilitas, Dinsos Gelar Pelatihan Tata Boga

Dinsos Grobogan berikan pelatihan kepada para penyandang disabilitas Grobogan, Jumat (26/7) Rubadi/RMOLJateng
Dinsos Grobogan berikan pelatihan kepada para penyandang disabilitas Grobogan, Jumat (26/7) Rubadi/RMOLJateng

Dinas Sosial (Dinsos) Grobogan Jawa Tengah mengupayakan peningkatan kreativitas atau ketrampilan bagi penyandang disabilitas. Acara itu digelar selama tiga hari di Rumah Kreatif Grobogan.


"Tujuan pelatihan guna meningkatkan ketrampilan teman-teman penyandang disabilitas terutama di bidang tata boga," kata Heru Widodo Nur arifin, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Grobogan.

Dikatakan, memaksimalkan pelatihan untuk penyandang disabilitas tersebut, Dinsos melakukan pelatihan selama tiga hari yaitu pada Senin (22/7), Rabu (24/7), dan Jumat (26/7).

Para penyandang disabilitas dibekali pembuatan aneka roti dan kue guna meningkatkan taraf ekonomi di kemudian hari. 

"Pelatihan ini, diikuti oleh 40 peserta, dimana mulai tanggal 22 hingga 26 Juli," katanya, Jumat (26/7) siang. 

Komitmen Dinsos Grobogan dalam menaikan taraf hidup penyandang disabilitas bersifat berkelanjutan. 

"Nantinya, peserta yang mengikuti pelatihan akan diberikan bahan dasar pembuatan kue untuk dapat dikembangkan dirumah masing-masing," imbuhnya. 

Terkait promosi produk dari penyandang disabilitas, Dinsos akan mendampingi promosi produk dari penyandang disabilitas melalui event. 

" Kita akan mengundang teman-teman disabilitas untuk ikut serta dalam sebuah pameran," sambung Heru. 

Sementara terkait pemilihan pelatihan kuliner bagi penyandang disabilitas, Heru mengatakan berencana menyesuaikan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang ada. 

Selain itu, pasar kuliner saat ini memiliki daya tarik yang kuat di tengah masyarakat. Sehingga potensi meningkatkan pendapatan. 

Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Difabel Grobogan (FKDG) Waluyo Sumaryono menuturkan adanya pelatihan itu sangat membantu anggota FKDG untuk memperjuangkan ekonomi keluarga. 

"Semoga teman-teman dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk keluarganya," tuturnya.

Dikatakan, selama ini para anggota forum Disabilitas yang mengikuti pelatihan memiliki keseharian yang berbeda-beda. Baik ada yang sebagai ibu rumah tangga, dan ada pula yang pengangguran. 

"Sebagian ada yang bekerja, namun masih serabutan," ungkap Waluyo.

Dinsos Grobogan berencana mengawal pemasaran produk paska diselenggarakannya pelatihan tersebut.

"Nantinya dinas sosial juga turut andil dalam pemasaran produk dari teman-teman disabilitas di setiap event yang ada, khususnya event di Kabupaten Grobogan," jelas Waluyo.

Waluyo menyebutkan bahwa teman-teman disabilitas di kabupaten Grobogan sekitar ada 300 an orang. Namun, dikarenakan kendala di transportasi mengakibatkan tidak dapat mengikuti pelatihan semuanya.

 "Teman-taman disabilitas itu memiliki kendala dasar di jarak atau transportasi, sehingga sebagian tidak mengikuti pelatihan," pungkas Waluyo.