Kreatifitas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di TPS 7, Kelurahan Randusari, Semarang ternyata memberikan hal positif.
- Edi Sayudi-Eko Pringgolaksito Hanya Sisakan Golkar dan PDIP
- Pena Mas Ganjar Gelar Senam Sehat di Tegal
- Relawan Pendukung Luthfi-Yasin di Banjarnegara, Perkuat Kekompakan Tim
Baca Juga
Panitia yang rela berdandan dan mengenakan kostum ala Hantu-hantu makam Bergota menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka.
Ketua PPS di TPS tersebut, Krisyanto, mengatakan ada hasil yang cukup signifikan dari pemilihan sebelumnya. Katanya, upaya PPS dapat meningkatkan kehadiran warga hingga mencapai 20 persen.
Kalau melihat dari pemilu yang dulu, sekarang bisa dikatakan naik 20 persen," kata Krisyanto saat dihubungi, Kamis (28/6).
Krisyanto menerangkan, di TPS 7 tempatnya bertugas, terdapat 340 warga yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari jumlah tersebut, sebanyak 224 warga yang datang menggunakan hak pilih.
Salah satu tokoh masyarakat, Slamet Widodo, mengungkapkan properti yang digunakan di TPS selama pencoblosan kemarin memiliki nilai filosofi. Kata dia, TPS yang menggambarkan prosesi pemakaman jenazah itu sebagai simbol kematian yang menggambarkan tak ada yang abadi di dunia ini.
Semua akan mengarah kepada kematian. Itu adalah kebenaran yang mutlak. Jadi jangan terlalu ribut dalam berebut kekuasaan, karena itu tidak langgeng," kata dia.
Slamet juga menerangkan makna boneka manusia yang tergantung di tengah TPS. Menurut dia, boneka itu sebagai simbol bahwa dalam merayakan pesta demokrasi, masyarakat jangan terlalu berlebihan.
"Kalau berlebihan dan tak kuat iman, terus kalah, maka hasilnya ya itu seperti boneka, stres terus bunuh diri dengan gantung diri," ujarnya.
- Bicara Gestur, Thomas Suyanto Kader NasDem Yakin Sehati Dengan PKS Salatiga
- Wali Kota Ita Nilai Sosok Ganjar Pranowo Humble dan Merakyat
- Golkar Tetap Dukung Jokowi Meski Airlangga Bertemu SBY