- 500 Calon Samanera Digunduli, Awali Pabbajja Samanera Sementara MBMI
- Seminggu Lagi, Dewa 19 dan Andra and The Backbone Bakal Guncang Lapangan Aspol Kalibliruk Slawi
- Gelar TCF, Dinas Pariwisata Demak Dongkrak Ekonomi Industri Kecil
Baca Juga
Tradisi ritual ayak abu dan penyucian Kim Sin (Patung Dewa) menjadi rangkaian acara menjelang perayaan tahun baru Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili atau Tahun Baru China 2025 di Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Hok Tik Bio Blora.
Tradisi itu dilaksanakan secara gotong royong dalam nuansa hari persaudaraan di lingkungan Klenteng setempat Minggu (26/1).
Abu sisa dupa ini terkumpul setiap tahun. Sisa dupa ini tidak dibuang dan dibersihkan setiap memasuki tahun baru Imlek. Abu yang berada dalam Yulho diambil dan diayak dengan saringan untuk memisahkan dengan kotoran lain. Biasanya abu tersebut tercampur dengan sisa batang dupa.
"Tidak pernah dibuang abu ini, setiap tahun dibersihkan dan dimasukkan kembali ke Yulho untuk keperluan sembahyang umat," kata Ketua TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora, Budilistijo Suboko.
Selain itu juga dilaksanakan penyucian Kim Sin (Patung Dewa) yang ada di Klenteng Hok Tik Bio Blora. WNI keturunan Tionghoa penganut agama Konghucu mempercayai, seminggu sebelum tahun baru Imlek, Dewa Dewi dan Para Suci menghadap ke penguasa langit (Tuhan) dan turun lagi ke dunia pada hari keempat.
Budilistijo Suboko menyebutkan, memandikan rupang (patung) dilakukan setelah roh dewa-dewi diyakini pergi ke langit menghadap Tuhan untuk melaporkan amal perbuatan manusia di bumi selama satu tahun.
“Para Suci naik ke langit seminggu sebelum tahun baru, dan turun lagi ke dunia pada hari ke empat, bulan pertama Imlek," ujar Budilistijo Suboko.
Rupang atau patung kemudian dimandikan dengan maksud menyiapkan kembali tempat yang bersih untuk para roh dewa-dewi ketika kembali turun ke bumi. Perlahan, patung-patung itu kemudian dibasuh dengan air yang sudah dicampur dengan bunga-bungaan.
Ia menjelaskan, makna dari ritual penyucian Kim Sin ini adalah membersihkan kembali jiwa dan raga. "Ini untuk penyucian diri menjelang Tahun Baru Imlek agar saat memasuki tahun baru, jiwa dan raga suci dari berbagai kesalahan dan penyakit hati," ucapnya.
Budilistijo Suboko berharap di tahun Shio Naga (Tahun Ular Kayu) ini semua umat manusia menjalani kehidupan yang berbahagia, diberikan kesehatan, rezeki yang baik, karier yang bagus dan dijauhkan dari bencana serta selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan TITD Klenteng Hok Tik Bio Blora Bambang Suharto, menjelaskan rangkaian acara Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili akan dimulai Minggu 26 Januari 2025 dengan menyelenggarakan bersih-bersih altar, mengayak abu dan penyucian Kim Sin (Patung Dewa).
Kemudian, Selasa 28 Januari 2025, dilaksanakan sembahyang bersama dan pagelaran barongsai dan Liong mulai pukul 18.00 - 21.00 WIB. “Sembahyang bersama dilaksanakan jam 17.30 WIB, sebelum pagelaran Liong Barongsai,” terang Bambang Suharto.
Selanjutnya, Rabu 5 Februari 2025 dilaksanakan sembahyang Khing Thi Kong jam 19.00 WIB. Berikutnya, Rabu 12 Februari 2025 Perayaan Cap Go Meh. “Dilaksanakan sembahyang bersama dilanjutkan pagelaran barongsai dan liong pukul 18.00 - 21.00 WIB,” jelasnya.
- Dukung Pemkot Semarang Lestarikan Cagar Budaya, BI Restorasi Karya Arsitek Thomas Karsten
- Sambut Megengan 2025: Tatik Soelistijani Ketua Tiara Kusuma Berharap Tata Rias Jawa Tetap Dilestarikan
- Tradisi Tuk Panjang Digelar di Kawasan Pecinan