Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ka’bah (PP GPK) menyatakan prihatin atas Tragedi kanjuruhan yang harus memakan setidaknya 125 korban jiwa. Peristiwa seperti ini sangat memperihatinkan dunia sepakbola Indonesia.
- Hamish Daud Bangga Bawa Obor Asian Games Dengan Berselancar
- Peluncuran Jersey Di Salatiga, Tour de Borobudur 2024 Jelajahi Bumi Kebumen
- Pembukaan Olimpiade Tokyo Tinggal Seminggu Lagi, Kasus Positif Covid-19 Bermunculan
Baca Juga
Pertandingan sepakbola yang seharusnya menjadi ajang sportivitas dan menjadi salah satu hiburan masyarakat tercoreng akibat jatuhnya korban jiwa terbesar dalam sejarah sepakbola dunia, yakni 125 jiwa melayang.
Menyikapi tragedi tersebut, Sekjen PP GPK M. Thobahul Aftoni mengeluarkan pernyataan sikap. Pertama, GPK menyayangkan pihak panitia pelaksana yang tetap menjalankan pertandingan tanpa mengikuti rekomendasi dari pihak kepolisian dalam hal ini polres malang.
"Kami menyayangkan ego dari panitia pelaksana, kami menduga pelaksanaan malam hari hanya untuk mengejar keuntungan semata dari penjualan tiket daripada melihat aspek keselamatan. Pastinya akan berbeda jika pelaksaan sore hari dibandingkan malam hari,’’ ungkap Thobahul Aftoni, dalam keterangan pers, Senin (3/10).
Kedua, PP GPK juga meminta agar dilakukan evaluasi secara total terkait pelaksanaan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang masih memakai gas air mata untuk mengurai keributan di lapangan, hal ini sudah diatur oleh FIFA bahwa tidak boleh ada penggunaan gas air mata dalam upaya mengurai penonton sepakbola yang melakukan aksi keributan.
Jatuhnya korban jiwa bukan akibat dari bentrokan supporter, kami mendapat informasi bahwa jatuhnya korban jiwa akibat dari sesak nafas dan supporter berdesak desakan mencari jalan keluar untuk menghindari serangan gas air mata.
Ketiga, PP GPK meminta kepada Bapak Kapolri untuk menindak tegas oknum polri yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dalam kesalahan prosedur pengamanan ini.
Keempat, PP GPK juga meminta kepada Presiden Untuk Menghentikan sementara gelaran pertandingan sepakbola hingga dilakukan reformasi besar besaran pada managemen Persepakbolaan Tanah air.
PP GPK mengungkapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban jiwa dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan ikhlas menerima musibah ini. " pungkas Toni.
- Carlos Fortes Berambisi Jadi Top Score Liga 1
- 360 Polisi Disiagakan Amankan Penutupan PEPARNAS XVII
- Prajurit Yonif 410/Alugoro Dominasi Kejuaraan Sindoro Sumbing Triatlon dan Duatlon Challenge 2024