Permasalahan pertama berkaitan dengan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran inovatif yang dirasa masih kurang. Terutama, dampak dari pandemi COVID-19 menimbulkan learning loss peserta didik.
- Pelantikan Pengurus Pramuka Peduli Kwarran Pituruh Purworejo
- SMAN 1 Purbalingga Gelar Festival Film Stop Bullying
- Dion Agasi Hadiri Khotmil Qur’an Masjid Jami’ Al Ikhlas Kalikotes Pituruh
Baca Juga
Hal ini diterangkan Dr. Mawardi, S.Pd., M.Pd., sebagai Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Pangeran Diponegoro Kecamatan Margoyoso, Pati, Selasa (27/9).
Dr. Mawardi, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan, merancang pembelajaran inovatif menjadi sebuah kebutuhan untuk menghadapi tantangan pendidikan saat ini.
Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19 yang sempat membuat pembelajaran dilakukan secara online telah menimbulkan sejumlah dampak, salah satunya adalah adanya learning loss.
"Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dialami oleh guru-guru yang tergabung dalam KKG Gugus Pangeran Diponegoro Kecamatan Margoyoso, Pati," bebernya.
Lebih lanjut disampaikannya, kurangnya kompetensi guru dalam merancang pembelajaran inovatif menjadi salah satu faktor yang menyebabkan permasalahan ini terjadi.
Karena itulah, bersama dua anggota tim yaitu Agustina Tyas Asri Hardini, S.Pd., M.Pd., dan Hanita Yulia, M.Pd., serta didukung 5 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) mendasari dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melakukan kegiatan di Paris.
Tiga workshop telah dilakukan secara hybrid oleh tim PkM ini, yaitu workshop peningkatan wawasan tentang urgensi atau pentingnya pembuatan rancangan dalam sistem pembelajaran, workshop model-model pembelajaran inovatif dan juga workshop model-model pembelajaran kreatif dan inovatif.
Tidak hanya berhenti pada workshop, Dr. Mawardi mengatakan bahwa setelah mengikuti workshop, peserta juga diminta untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) inovatif, dengan menerapkan media pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan animaker dan wordwall.
“Output dari kegiatan ini berupa RPP inovatif disertai video pembelajaran berbasis animaker dan penilaian berbantuan wordwall. Diharapkan, melalui kegiatan ini, peserta dapat meningkatkan Kreativitas dalam Pembelajaran untuk mengeliminir learning loss pasca Covid-19 di KKG Gugus Pangeran Diponegoro Kecamatan Margoyoso, Pati," tandas Dr. Mawardi.
Sementara, fakta di lapangan peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti workshop ini.
Banyak peserta mengungkapkan senang dapat membuat video pembelajarannya sendiri.
"Karena selama ini biasanya hanya mencari video yang sudah ada dari youtube atau bahkan tidak menggunakan video sama sekali," imbuh Hanita Yulia.
- Terancam Mati Suri, FKDT Desak Pemerintah Alokasikan Anggaran Untuk Madin
- Dua Mahasiswa UKSW Salatiga Ikuti Perkuliahan di Universitas Kelas Dunia
- Rekor Literasi Bela Negara Serentak Kepada Pelajar Terbanyak Tercipta di Perbatasan RI-RDTL