UKSW Naik Peringkat Nasional di Klasterisasi Mandiri untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat

Kampus UKSW di Salatiga.
Kampus UKSW di Salatiga.

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga berhasil masuk pada Klaster Mandiri.


Hal itu berdasarkan Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat Nomor 1350/E5/PG.02.00/2023 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, UKSW berhasil masuk pada Klaster Mandiri.

Rektor UKSW Salatiga Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., mengaki sangat bersyukur atas pencapaian kinerja klasterisasi riset yang meningkat dari Klaster Utama ke Klaster Mandiri.

"Kinerja ini adalah bagian dari Program Kerja Strategis Progressive and Outstanding," kata Intiyas, Kamis (4/1).

Tak banyak perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang berhasil masuk pada Klaster Mandiri.

Dilansir dari laman bima.kemdikbud.go.id, hanya ada 47 PTN dan PTS di seluruh Indonesia yang masuk dalam Klaster Mandiri, yang merupakan klaster tertinggi bagi sebuah perguruan tinggi.  

Dan masuknya UKSW dalam Klaster Mandiri melaju menuju menuju World Class University (WCU) hasil kerja keras semua dosen dan mahasiswa dalam riset kolaborasi yang ada di bawah koordinasi Kantor Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (RIK), dan juga Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM).

Direktur DRPM Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., pencapaian UKSW masuk dalam Klaster Mandiri Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menunjukkan hasil upaya berkesinambungan yang UKSW lakukan.

Pencapaian ini tidak lepas dari berbagai strategi yang dilakukan UKSW melalui DRPM, yakni meningkatkan riset internal, meningkatkan publikasi internasional bereputasi dan juga meningkatkan riset dengan pendanaan eksternal.

Berbagai langkah taktis telah dilakukan UKSW melalui DRPM, yakni antara lain mengadakan bootcamp penulisan artikel ilmiah, sosialisasi dan juga bimbingan teknis (bimtek) mendampingi dosen untuk update data SINTA, serta pemberian insentif untuk publikasi jurnal bereputasi. 

Langkah tersebut dinilainya tetap akan  dilakukan ke depan, dan juga pastinya  ditingkatkan.

"Selain itu, di tahun 2024 ini kami akan mendorong internasionalisasi. Caranya dengan lebih mendorong lagi dan memprioritaskan riset publikasi yang melibatkan partner kita baik perguruan tinggi negeri dan swasta, terutama dari luar negeri," papar Prof. Kristoko.

Klaterisasi perguruan tinggi tahun 2024 didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2020 hingga 2022. Data kinerja tersebut telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi meliputi data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book). Dari data tersebut, terdapat lima klister yaitu Klaster Mandiri, Klaster Utama, Klaster Madya, Klaster Pratama, dan Klaster Binaan.

Hal senada disampaikan Wakil Rektor Bidang RIK, Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom. Prof. Eko Sediyono  menyampaikan rasa syukurnya atas anugerah yang kembali diterima UKSW.

Namun ia meminta untuk tidak lengah.

"Kita harus terus bekerja keras dan lebih cerdas," ujarnya