Uni Eropa mengambil kebijakan untuk mengurangi pertemuan tatap muka dan menggantinya dengan pertemuan virtual.
- Pengacara: Ada Bukti Kuat Siti Aisyah Tidak Membunuh Kim Jong Nam
- Megawati Penuhi Undangan Paus Fransiskus Ke Vatikan
- Taliban Kuasai Setengah Dari Pusat Distrik Di Afghanistan
Baca Juga
Uni Eropa mengambil kebijakan untuk mengurangi pertemuan tatap muka dan menggantinya dengan pertemuan virtual.
Hal ini bertujuan untuk menekan angka kasus Covid-19, seperti dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Brussel saat ini dilanda peningkatan tajam angka kasus harian hingga lebih dari 15 ribu dalam satu hari pada Minggu.
Membuat otoritas bergerak segera untuk menerapkan protokol kesehatan yang lebih tegas lagi. Namun, Presiden Jerman untuk Dewan Eropa memperingatkan, bahwa "Hampir tidak mungkin membahas beberapa hal penting, seperti kesenjangan dan anggaran jangka panjang blok itu tanpa pembicaraan tatap muka."
Ibu kota Belgia, kota markas lembaga utama UE, memiliki salah satu tingkat infeksi Covid-19 tertinggi di dunia, ketika gelombang kedua virus menyebar di Eropa.
KTT Uni Eropa terganggu bulan ini ketika tiga pemimpin harus melakukan karantina mandiri setelah melakukan kontak dengan operator, dan dua menteri luar negeri, dan seorang perdana menteri dinyatakan positif.
Sebagian besar pekerjaan sehari-hari di Komisi dan Dewan Eropa dilakukan oleh pekerja jarak jauh, dan Parlemen Eropa memilih untuk melewatkan sesi pleno di Strasbourg. Tetapi para pemimpin khawatir beberapa masalah-khususnya perselisihan mengenai ketentuan kerangka anggaran tujuh tahun Uni Eropa bernilai triliun euro-tidak dapat diselesaikan jika hanya lewat pertemuan virtual.
Hanya pertemuan penting yang diperlukan untuk memfungsikan UE atau untuk mengoordinasikan tanggapan krisis Covid-19 yang akan terus berlangsung secara tatap muka, dan hanya dengan syarat bahwa semua aturan jarak sosial dan sanitasi dapat dipatuhi dengan ketat," ujar juru bicara UE, seperti dikutip dari AFP, Selasa (27/10).
"Langkah-langkah ini akan berlaku selama situasi pandemi di Brussel membutuhkannya," tambahnya, setelah pertemuan duta besar Uni Eropa. "Negosiasi yang sedang berlangsung tentang anggaran Uni Eropa dan paket pemulihan adalah di antara proyek-proyek prioritas," katanya, menyerukan agar pembicaraan anggaran itu mencapai "kesimpulan yang berhasil secepat mungkin."
Hampir tidak mungkin mencapai kesepakatan antara Negara Anggota UE dan Parlemen Eropa tanpa negosiasi dan pertemuan tatap muka," ia memperingatkan.
Para pemimpin UE pada prinsipnya telah menyetujui persyaratan paket pemulihan pasca-Covid 750 miliar euro, didukung oleh anggaran 1,075 triliun euro untuk menutupi pengeluaran UE 2021-2027.
- China Keluarkan Aturan Main Game Online untuk Anak-anak
- Pangkalan Militer Rahasia Dibangun di Pulau Terpencil Di India
- Presiden Jokowi Bakal Hadiri Rangkaian KTT ASEAN-AS