Situasi keamanan di Afghanistan memburuk, dengan Taliban diperkirakan sudah menguasai sekitar setengah dari pusat distrik di negara tersebut.
- Dua Pekerja Indonesia di Taiwan Didenda Rp 139 Juta karena Tinggalkan Hotel Karantina Selama Satu Menit
- Akibat Pandemi, Kelaparan Meluas Di Negara Berpenghasilan Rendah Dan Menengah
- Tanggap Darurat Gempa Susulan, Pemdes Banyubiru Dirikan Tenda Posko Pelayanan
Baca Juga
Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Mark Milley mengatakan, sekitar 200 dari 419 pusat distrik di Afghanistan sudah berada di bawah kendali Taliban, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Kekuasaan Taliban meluas dengan cepat, setelah Milley pada bulan lalu mengatakan Taliban sudah mengambil kendali 81 distrik.
"Momentum strategis tampaknya dilihat oleh Taliban," ujar Milley kepada wartawan pada Rabu (21/7).
Meski begitu, ia mengatakan, Taliban tidak mengambil alih satu pun ibukota provinsi.
Pemerintah Afghanistan sendiri menuduh Taliban bertanggung jawab atas penghancuran ratusan gedung pemerintahan di 29 dari 34 provinsi. Tetapi Taliban menyangkalnya.
Ketidakamanan di Afghanistan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, sejak AS dan NATO mulai menarik pasukannya.
Awal pekan ini, 15 misi diplomatik dan perwakilan NATO di Afghanistan mendesak Taliban untuk menghentikan serangan. Desakan muncul setelah Kabul dan Taliban gagal menyepakati gencatan senjata di Doha, Qatar.
- Barack Obama Membagikan Pengalaman Ketika Menjabat Sebagai Presiden AS
- Presiden Xi Jinping Memanggil Semua Perusahaan Raksasa Bidang Teknologi Tiongkok
- AS Kecewa Ashraf Ghani Kabur Tanpa Berjuang