Uni Eropa akan membuka pintu bagi para pengungsi Ukraina. Komisaris Eropa untuk urusan dalam negeri, Ylva Johansson, mengatakan ketegangan yang meningkat di Ukraina timur belakangan ini bisa menciptakan gelombang migran orang-orang akan mencari perlindungan dari agresi militer Rusia.
- Indonesia Dapat Shock Therapy dari AS Karena Kamala Haris Tak Mampir
- Seorang Ibu di California Meninju Singa Demi Selamatkan Putranya
- Militer Afghanistan Rebut Kembali Tiga Distrik yang Dikuasai Taliban
Baca Juga
“Kami tidak tahu apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh Presiden Vladimir Putin setelah pengumuman kedaulatan Donetsk. Tetapi kami harus siap jika ada arus masuk pengungsi yang besar-besaran dari Ukraina ke Uni Eropa," katanya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Menambahkan bahwa fokus Uni Eropa adalah perencanaan kontinjensi untuk situasi yang sangat berbahaya di Ukraina.
"Kami mencari dukungan dari badan suaka UE dengan memproses aplikasi suaka, dukungan dari Frontex dengan pendaftaran dan manajemen perbatasan, dan juga dukungan dari Europol," katanya.
Salah satu negara yang sudah siap dengan kemungkinan arus masuk migran Ukraina adalah Polandia.
"Polandia, tentu saja, adalah negara kunci di sini," kata Johansson.
Polandia, bagaimana pun harus memiliki kesiapan lebih. Bukan tidak mungkin arus migran akan jauh lebih besar dari yang dibayangkan.
"Tapi saya pikir mereka (Polandia) cukup siap dan ini bagus," tambahnya.
Ia tidak bisa memprediksi lebih detail berapa banyak kemungkinan warga yang melarikan diri. Ia meyakini, negara-negara anggota aUni Eropa akan bersatu saling memberikan dukungan dan bantuan.
"Kita dapat mengharapkan banyak persatuan UE dan solidaritas UE terhadap Ukraina jika situasinya memburuk secara signifikan," katanya.
Pernyataan Johansson muncul setelah beredar informasi bahwa Rusia mengerahkan kekuatan militernya di Ukraina timur sebagai 'Pasukan Pedamaian'.
Uni Eropa tidak akan gentar, katanya.
"Kami juga melihat Uni Eropa bersatu yang sangat kuat dan bertekad bersama dengan komunitas internasional untuk melawan Putin."
- Teguh Santosa: Korsel Tempatkan ASEAN Epicentrum Dinamika Kawasan Indo-Pasifik
- Warga Salat Sembari Diawasi Polisi Karena India Terapkan Pembatasan
- Connie Rahakundini Tak Yakin Perang Rusia Vs Ukraina Melebar jadi Perang Dunia III