Unnes Ajak 10.273 Mahasiswa Menari Konservasi

Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), memberikan penganugerahan kepada Universitas Negeri Semarang. Anugerah tersebut diberikan atas upaya Unnes dalam menggelar Tari Goyang Konservasi Diiringi Langsung dengan jumlah peserta 10.273 orang.


Kegiatan itu digelar secara akbar dalam rangka pembukaan Dies Natalis Unnes ke-53. Secara serentak, para peserta yang terkumpul di lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan menarikan Tari Goyang Konservasi.

Ketua Leprid, Paulus Pangka mengatakan, kegiatan itu patut mendapat apresiasi dari banyak masyarakat. Pasalnya, Unnes telah mengajak segenap mahasiswa meningkatkan kesadaran mengenai konservasi.

"Ini sangat menarik bagi kami. Dengan kesadaran penuh, Unnes menggerakkan mahasiswa kampanye mengenai konservasi melalui tari secara serentak. Maka itu, kami ucapkan apresiasi dan penganugerahan," kata Paulus di lokasi kegiatan, Kamis (1/3).

Paulus mengungkapkan, penganugerahan prestasi Indonesia Dunia merupakan ketujuh kalinya diberikan kepada Unnes.

Sebelumnya, lanjut dia, Leprid menganugerahkan beberapa kategori. Diantaranya Tes Narkoba terbanyak yang diikuti oleh 6.180 mahasiswa, tari konservasi dengan peserta 1000 mahasiswa, pagelaran tari dengan varian terbanyak diikuti 2000 penari, kegiatan pekan promosi inovatif 20 doktor FMIPA Unnes, kebhinekaan tari nusantara menginspirasi dunia dengan 108 tari dan sayembara penulisan novel tingkat internasional.

"Yang ketujuh, ya ini Tari Goyang Konservasi dengan peserta lebih dari sepuluh ribu orang," tegasnya.

Sementara itu, Rektor Unnes, Prof.Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, mengatakan pihaknya turut berbangga dengan anugerah tersebut. Anugerah ini menunjukkan bahwa Unnes serius menjadi kampus yang memiliki kesadaran konservasi.

"Ini jadi bukti nyata kami menggalang semangat konservasi di Kota Semarang khususnya," ungkap dia.

Fathur berharap ke depan Unnes dapat memberikan prestasi gemilang. Dia juga menginginkan mahasiswa Unnes menjadi contoh baik bagi dunia pendidikan di Indonesia.