Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menambahkan tiga guru besar baru. Mereka bakal dikukuhkan sebagai guru besar pada Selasa (19/7) di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram.
- Satresnarkoba Kendal Gelar Penyuluhan Cegah Peredaran Narkoba di Kalangan Pelajar
- Berada di Kota, Siswa Baru SDN Kauman 3 Batang Hanya Lima Orang
- Rektor IAIN Salatiga : Perguruan Tinggi Harus Jadi Pelopor dalam Isu Gender
Baca Juga
Tiga guru tersebut masing-masing Prof. Dr. Yusup Subagio Sutanto, dari Fakultas Kedokteran (FK) ke-46 FK dan ke 249 UNS, Prof. Dr. Zainal Arifin dari Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS sebagai guru besar ke 20 FT dan ke 250 UNS.
Selain itu, ada Prof Sri Subanti, dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) merupakan guru besar ke-23 FMIPA dan ke-248 UNS.
Prof Subanti dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Statistika Ekonomi dengan pidato pengukuhan berjudul Statistika dan Peranannya Dalam Ekonomi.
Menurutnya, terdapat tiga tahapan dari analisis statistika dalam penelitian ekonomi. Pertama, penyesuaian data agar sesuai dengan kategori analitis. Kedua, analisis kepada pengelompokkan pola temporal yang berbeda. Ketiga, pengukuran dari hubungan kausalitas yang dirumuskan secara teoretis yang biasanya diawali dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa ada hubungan invarian yang dirumuskan oleh teori ekonomi.
"Dimana semua tahapan tersebut saling bergantung, dan validitas hasilnya tergantung dari pengetahuan yang dimiliki dan penerapan metode yang tidak selalu bersifat statis," jelas Prof. Sri Subanti kepada awak media, Senin (18/7).
Kemudian Prof. Dr. Yusup Subagio Sutanto akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dengan pidato pengukuhan berjudul Pemanfaatan Bekicot, Kitosan dan Kulit Durian Sebagai Terobosan Baru Pencegahan Resistensi Tuberkulosis.
Menurutnya Tuberkulosis (TB) sebagai global emergency merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB).
Diketahui kasus TB di Indonesia masih cukup tinggi dan diperkirakan masih terdapat 845.000 kasus biasa dan 24.000 kasus TB resisten
"TB dapat disembuhkan dengan pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang tepat, namun, akhir-akhir ini banyak ditemukan galur MTB resisten terhadap dua atau lebih OAT yang dikenal sebagai galur MDR-TB (Kemenkes RI, 2018)," ujar Prof. Yusup.
Sedangkan, Prof. Zainal Arifin sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin dengan pidato pengukuhan berjudul “Rekayasa Manufaktur Semikonduktor Sel Surya sebagai Material Energi Bersih Masa Depan”.
Prof. Zainal mengatakan, kebutuhan energi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan Seiring perkembangan IPTEK dan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan energi dunia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan sumber energi baru terbarukan, secara berkelanjutan. Hal ini juga selaras dengan bauran energi Indonesia, yang menargetkan adanya peningkatan penggunaan energi terbarukan sebesar 31% pada tahun 2050," paparnya.
- Makin Sedap, MBG di Spega, Siswa Bawa Sambal
- Mahasiswa UKSW Bertanya Soal Hukuman Mati ke Menkumham
- Tahun Ajaran Baru 2024 Ini, Unnes Siap Buka Prodi Ilmu Komunikasi