Universitas Sebelas Maret (UNS) launching Pameran Produk Siap Komersial secara luring dan daring. Dalam pameran produk siap komersial ini ada 36 jenis yang dipamerkan di depan halaman gedung LPPM UNS.
- Kuliah Umum di Universitas Tidar, Bupati Magelang : Jiwa Kepemimpinan Tidak Bisa Dimiliki Secara Instan
- DPRD Dorong Peningkatan Jumlah Sekolah Adiwiyata di Blora
- Hadiri Dies Natalis Ke-65 Undip, Menko Polhukam: Jaga Demokrasi Berjalan Sehat
Baca Juga
Universitas Sebelas Maret (UNS) launching Pameran Produk Siap Komersial secara luring dan daring. Dalam pameran produk siap komersial ini ada 36 jenis yang dipamerkan di depan halaman gedung LPPM UNS.
Rektor UNS Jamal Wiwoho dalam sambutannya menyampaikan, inovasimerupakan energi untuk menciptakan perubahan.
Inovasi juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan dan modal untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu PTN- BH UNS bergegas untuk membentuk divisi Inovasi dan Hilirisasi.
"Karena dengan status PTN-BH kita diberikan otonomi yang lebih, bagaimana perguruan tinggi kita melompat tidak hanya sekedar bisnis tapi juga lompatan-lompatan kreatifitas, inovasi termasuk di dalamnya hilirisasi menjadi parameter yang penting," papar Rektor UNS, Jumat (19/3).
Jamal juga berpesan, agar jangan sampai semua kegiatan baik riset, pengabdian masyarakat di UNS hanya menggugurkan kewajiban sebagai dosen dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Riset just not report, dan saya mendorongriset-riset kita jadi sebuah inovasi kemudian hilirisasi dan komersialisasi," imbuhnya.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. Kuncoro Diharjo sampaikanPameran Virtual Produk Komersial ini didasari atas dua hal.
Diantaranya, adalahkesulitan mendapatkan undangan dari pihak luar untuk partisipasi di pameran nasional produk hasil riset dan inovasi UNS.
Kedua iklim riset dan inovasi masih dominan bergerak pada tahapan riset terapan yang maksimal capaiannya hanya berupa prototipe produk pada level Technology Redinnes Level (TRL) 6 atau Innovation Rediness Level (IRL) 3.
"Semestinya, prototipe produk tersebut dilanjutkan risetnya hingga TRL 9 atau IRL 6 sehingga produk layak komersial," lanjutnya.
Awalnya, lanjut Kuncoro jumlah produk yang didaftarkan oleh inventor ada 71 produk. Pihaknya juga berkomunikasi lebih lanjut dengan mereka yang intinya bahwa produk yang akan dilaunching adalah produk yang benar-benar siap pasar, sehingga sudah dipastikan siapa dan dimana proses produksinya.
Alhasil, 50 persen inventor mengundurkan diri karena khawatir jika ada permintaan pasar tidak dapat memenuhi janji produknya. Jadi pada pameran ini hanya ada 36 produk yang siap komersial.
"Sehingga 36 produk komersial yang dipamerkan ini akan kami serahkan kepada Bapak Rektor agar dapat dilanjutkan pada tahapan komersialisasi dan pemasaran produk ke masyarakat oleh unit bisnis baik yang ada di fakultas maupun di universitas," pungkasnya.
- Janjikan Beasiswa, Wali Kota Semarang : Nikah Muda Itu Gak Enak
- Kolaborasi SMP Pius dan SMP Wahid Hasyim Berbagi Takjil
- Pesta Siaga Pramuka Untuk Tingkatkan Keterampilan Dan Rasa Kekeluargaan