Vaksin Bagi Siswa Dibawah 18 Tahun Tunggu Lampu Hijau Dari BPOM

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menurut rencana akan diterapkan mulai bulan Juli 2021. Namun terkait pemberian vaksin bagi siswa hingga kini belum bisa diberikan karena belum ada lampu hijau dari BPOM.


Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menurut rencana akan diterapkan mulai bulan Juli 2021. Namun terkait pemberian vaksin bagi siswa hingga kini belum bisa diberikan karena belum ada lampu hijau dari BPOM.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, hingga saat ini belum ada ketentuan dari BPOM tentang pemberian vaksin Sinovac bagi anak yang usianya dibawah 18 tahun.

"Artinya anak-anak sekolah ini belum bisa disuntik vaksin," ucap Hakam, Rabu (10/3).

Menurut Hakam, BPOM belum memberikan rekomendasi dari segi keamanan. Selain itu, pada jurnal di luar negeri juga belum dilakukan uji klinis bagi anak-anak.

"Nanti kalau uji klinis di luar negeri atau Balai POM sudah mengeluarkan surat izin safety, kami lalukan vaksinasi untuk 18 tahun ke bawah," bebernya.

Meski demikian, untuk vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidikan sudah dilakukan. Menurut Hakam, jika nantinya PTM akan dimulai, setidaknya ada satu wilayah yang sudah masuk zona hijau.

Tidak hanya itu, saat PTM berlangsung, pengaturan jumlah siswa dalam satu kelas harus diatur, lalu ventilasi dan jaga jarak antar siswa juga harus diperhatikan.

"Kalau satu kelas ada 30 siswa, bisa di bagi dua, misalnya 15 dulu yang masuk, sistem ventilasi, durasi dan penjagaan jarak harus diperhatikan," tutur Hakam.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo, mengatakan uji klinis memang baru dilakukan bagi usia 18-59 tahun.

Sedangkan bagi anak dibawah 18 tahun belum ada ujinya. Tak hanya itu, uji klinis juga dilakukan lagi untuk usia diatas 60 tahun atau usia lansia.

"Kemarin kan lansia oke, baru dijalankan. Kalau memang ada uji klinis untuk anak-anak dan bisa masuk ya pasti bisa. Nanti juga anak-anak ada pertimbangan ketahanannya," kata Anang.

Anang juga yakin jika Pemerintah segera mempersiapkan vaksin bagi anak yang sebelumnya tentu dilakukan uji klinis. Bahkan bulan Juni mendatang, Pemerintah menargetkan ada 90 juta orang yang akan mendapatkan vaksin.

"Sambil dilihat prioritas anak seperti apa. Harapan saya, siswa dan mahasiswa bisa divaksin sebelum Juli," pungkasnya.