Sebuah video mesum sepasang remaja berdurasi 26 detik di gubug salah satu obyek wisata di kecamatan Kangkung, Kendal, beredar di media sosial, Kamis (27/10).
- Polda Jateng Bekuk Enam Pelaku Gendam Lintas Provinsi, Beraksi di 5 TKP, Gasak Rp3 Miliar
- Pasutri Pembobol Rumah Kosong Ini Ternyata Sudah Tujuh Kali Melakukan Aksi
- Polres Purbalingga Ungkap Kasus Pencurian di Pembangunan Kampus UIN Saizu
Baca Juga
Video yang memperlihatkan sepasang remaja sedang melakukan perbuatan mesum di sebuah gubuk istirahat di pinggiran pantai di siang hari.
Video yang diduga direkam oleh warga ini memperlihatkan pasangan remaja yang berbuat mesum kemudian ditegur oleh warga karena berani melakukan perbuatan tidak senonoh.
Dalam video memperlihatkan adegan mesum dilakukan dengan cara tiduran dan bagian bawah ditutupi dengan kain.
Sementara tubuh bagian atas kedua pelaku mesum masih memakai pakaian saat berbuat mesum.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal Ircham Chalid mengatakan sama sekali belum menerima laporan resmi soal hal tersebut apalagi melihat video yang beredar.
"Saya malah baru dengar dan di medsos sudah ramai. Saya sendiri juga belum lihat video detailnya. Kita akan lakukan pengecekan terlebih dahulu apakah benar atau tidak," katanya.
Irham sangat menyesalkan jika kejadian tersebut benar-benar terjadi karena PIK sudah dibangun untuk mengenalkan wisata pantai di Kendal.
"Kalau memang benar kejadian yang lagi ramai di medsos sangatlah disesalkan. PIK saat ini sedang kita bangun meski pengelolaannya dari Desa Jungsemi tetapi bisa mencoreng," jelasnya.
Disporapar belum bisa menentukan sikap yang akan diambil karena belum ada laporan dan sedang diselidiki kebenarannya.
"Sikap kami ya belum bisa ditentukan karena laporannya belum ada. Namun akan kami selidik," terangnya.
Irham juga telah menerjunkan tim untuk mengecek kebenaran video mesum tersebut dan sudah ada laporan dari tim yang masuk bahwa lokasinya memang di PIK.
"Saya sudah turunkan tim ke desa Jungsemi untuk mengecek kebenaran kejadian tersebut. Baru saja saya dapat imformasi dari tim kalau lokasinya memang di PIK," tuturnya.
Pihaknya mengimbau pengelola wisata bisa melakukan pengawasan dan patroli secara rutin agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
"Bagi semua pengelola wisata agar bisa melakukan pengawasan lebih ketat lagi setidaknya patroli rutin," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Jungsemi, Dasuki mengaku belum mengetahui persis video yang beredar tesebut.
"Saya baru tahu dan tahunya dikabari dari koramil. Tadi kan saya lagi rapat jadi ngga tahu ada kejadian itu," kata Kades Jungsemi, Dasuki.
Dasuki menambahkan lagi berkoordinasi dengan polsek Kangkung.
"Saya koordinasi dulu dengan polsek Kangkung ya mas," pungkasnya.
- Nasib Teyeng Wakatobi Merana, Youtuber Provokator Asal Pati Terancam UU ITE
- Kajati Jateng Datangi Kejari Batang Cek Serapan Anggaran
- Pemuda di Kendal Tewas dengan Luka Lebam