Wagub : Bantuan Pemerintah Tidak Akan Cukup Tanpa Adanya Gotong Royong

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen melakukan kunjungan kerja ke Desa Cendana, Kecamatan Kutasari, Kamis (23/6).


Kunjungan ini dalam rangka menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat Desa Cendana sebagai Desa Binaan Biro Perekonomian Setda Pemprov Jateng dalam penanggulangan kemiskinan.

Sejumlah bantuan diserahkan ke masyarakat diantaranya sarana pengadaan air bersih, 26 unit Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari APBD Jateng dan CSR BUMD Jateng, 250 paket sembako senilai Rp55.000.000 dan 28 unit jambanisasi masing-masing senilai Rp62.500.000 dari Baznas Jateng. 

Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen sempat meresmikan dan hasil pemugaran RTLH rumah milik Rasih (73) di RT 02 RW 01. Menurutnya, bantuan pemerintah ini tidak akan cukup jika tanpa dibantu gotong-royong warga.

"Tadi bantuan RTLH dari pemerintah atau CSR saya yakin tidak cukup kalau tidak ada gotong royong. Lha wong bantuan paling pol Rp15 juta, itu kalau dibagi dengan mbayari tukang tidak akan jadi. Tapi berkat gotong-royong anak-anaknya dan tetangga sehingga bisa selesai karena tidak dikurangi biaya untuk tukang," ungkap Wagub.

Dengan demikian, Ia mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa mengedepankan gotong-royong dan rasa empati. Sebab gotong-royong merupakan aset berharga selain APBD, lembaga filantropi ataupun CSR perusahaan dalam menanggulangi kemiskinan.

Atas bantuan-bantuan infrastruktur yang diberikan, Wagub berpesan agar dijaga sebaik-baiknya. Terutama sarana air bersih, meskipun saluran yang dibangun bisa untuk mengaliri 1200 KK di dua dusun akan tetapi untuk membaginya tidak boleh asal-asalan.

"Kalau masyarakat melubangi sendiri-sendiri saluran, itu nanti tidak akan lancar. Itu ada ilmunya, harus diperhatikan, agar tidak ada masyarakat yang dirugikan, semua bisa menikmati. Saya minta agar dirembug ketika akan mengambil," katanya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, kemiskinan masih jadi persoalan dimana Purbalingga masih ada 62 desa merah dan desa miskin ekstrim. 

"Kami bersyukur karena Pemkab Purbalingga tidak sendirian di tahun 2022, Purbalingga ini menjadi lokus pengentasan kemiskinan ekstrim yang menjadi dampingan dari Provinsi Jawa Tengah," katanya.

Ia menambahkan, Pemkab Purbalingga terus berupaya mengentaskan kemiskinan. Selain memberikan pendampingan OPD di desa miskin, Pemkab Purbalingga juga berupaya mencari sumber selain APBD, seperti kerjasama dengan lembaga filantropi dan menggalang CSR. 

"Tidak hanya dengan APBD saja akan tetapi kami juga melakukan sinkronisasi bergandengan tangan dengan seluruh lembaga filantropi. Purbalingga juga banyak perusahaan bulu mata, tahun ini kami sedang buat payung hukum agar seluruh CSR perusahaan ini bisa disisihkan untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan," katanya.

Pada kesempatan ini, Pemkab Purbalingga juga turut memberi berbagai bantuan kepada masyarakat Desa Cendana. 

Diantaranya pembangunan jalan usaha tani, bantuan sosial uang tunai, bantuan beras dan lele serta bantuan benih ikan.