Wakapolres Boyolali: TMMD, Bukti Nyata Aparat Negara Hadir untuk Masyarakat

Humas Polres Boyolali
Humas Polres Boyolali

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 di Kabupaten Boyolali resmi dimulai. Prosesi diawali dengan upacara pembukaan dipimpin langsung oleh Bupati Agus Irawan di Dukuh Kayen RT 05 RW 01, Desa Kayen, Kecamatan Juwangi, Selasa (6/5) pagi.

Dalam sambutannya, Bupati Boyolali menyampaikan, rasa syukur dan apresiasi atas sinergi seluruh pihak dalam mendukung percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.

Ia juga menyampaikan, TMMD selaras dengan visi pembangunan Boyolali 2025–2030, yakni ‘Terciptanya perubahan Boyolali yang semakin maju, nyaman dihuni, berdaya saing, dan ramah investasi menuju Indonesia Emas 2045.’

"TMMD hadir sebagai salah satu bentuk percepatan pembangunan yang bukan hanya menyasar sektor fisik, tapi juga mental dan sosial masyarakat," tegasnya.

Karena itu, Bupati mengajak nantinya masyarakat agar menjaga hasil pembangunan yang telah dicapai dan menjadikan TMMD sebagai momentum memperkuat rasa tanggung jawab bersama demi tercapainya desa yang mandiri dan sejahtera.

"Untuk itu, saya nyatakan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 di Desa Kayen, Kecamatan Juwangi, secara resmi DIMULAI," tegas Bupati disambut tepuk tangan para undangan.

Sementara itu Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo dalam keterangannya menyampaikan bahwa TMMD bukan hanya kegiatan rutin tahunan, tetapi momentum strategis untuk memperkuat keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan.

"TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga pembangunan karakter masyarakat. Ini adalah bagian dari pengabdian TNI kepada rakyat," ujarnya.

Senada, Sementara itu, Wakapolres Boyolali, Kompol Nunung Farmadi menegaskan bahwa kehadiran Polres Boyolali merupakan bentuk nyata dukungan Polri terhadap program pembangunan nasional.

“Sinergi TNI-Polri tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga dalam membangun bangsa. TMMD ini adalah bukti nyata bagaimana aparat negara hadir untuk masyarakat,” ujarnya.

Masyarakat Desa Kayen menyambut kegiatan ini dengan antusias. Sardi (50), salah satu warga, mengungkapkan rasa syukurnya. “Jalan yang dulu sulit dilalui akan diperbaiki, kami sangat bersyukur. Terima kasih untuk semua pihak,” ucapnya.

Sekedar diketahui, program TMMD ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai 6 Mei hingga 4 Juni 2025, dan diharapkan memberi dampak nyata bagi percepatan pembangunan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di pelosok Boyolali.

Mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah”, kegiatan ini didukung anggaran sebesar Rp728 juta yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Boyolali, serta swadaya masyarakat.

Program TMMD kali ini menargetkan sejumlah sasaran fisik berupa pembukaan dan pengerasan jalan sepanjang 1.100 meter yang diharapkan dapat memperlancar akses transportasi warga, pembangunan talud sepanjang 300 meter untuk mencegah longsor dan menjaga kekuatan jalan, perbaikan jembatan kecil yang selama ini menjadi penghubung antarwilayah, serta pembangunan gorong-gorong dan drainase sebagai upaya peningkatan infrastruktur sanitasi desa.

Selain pembangunan fisik, TMMD juga menyasar kegiatan nonfisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan hukum dan kamtibmas, serta edukasi kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan stunting.

Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga dan memperkuat ketahanan wilayah secara menyeluruh.