Kelompok Tani di Salatiga terbilang sukses diminta tidak pelit informasi dan ilmu terkait ternak sapi. Hal ini disampaikan Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat Brokohan Pedhet Koloni Kelompok Tani Rukun Santoso Satu, di kandang kelompok tani, Kamis (16/03).
- Cabai dan Daging Dorong Deflasi di Jateng
- Wali Kota Salatiga : Industri Kecil Jangan Disepelekan
- 35 Finalis Hetero for Startup Season 3 di Semarang Ikuti Sesi Berjejaring
Baca Juga
Hadir dalam kegiatan syukuran kelahiran anak sapi tersebut dihadiri oleh Camat Argomulyo, Lurah Kumpulrejo dan seluruh anggota kelompok tani.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Salatiga ini mengingatkan kelompok tani yng sudah berhasil dan maju harus berbagi keterampilan kepada masyarakat dan kelompok tani lain agar bisa ikut sejahtera.
"Kepada Kelompok Tani Rukun Santoso Satu Tetep Wates Kelurahan Kumpulrejo, Argomulyo untuk tidak pelit informasi dan ilmu terkait ternak sapi," ujarnya.
Wali Kota berpesan agar anggota harus manut pada pengurus kelompok.
"Jangan 'ngeyelan', tetep semangat, kompak, kalau ada apa-apa sampaikan kepala Dinas. Selanjutnya jangan pelit memberikan ilmu terkait peternakan agar bisa membantu peternak dan kelompok lain," tandasnya.
Yang terpenting lagi, lanjut dia, kelompok tani diminta terus berinovasi. Jika saat ini baru bisa menjual sapi jantan dan susu, ke depan haruslah kelompok ini mampu membuat keju sendiri.
Dengan adanya inovasi harga susu yang kalau dijual langsung berharga delapan ribu rupiah, tentu kalau sudah menjadi keju nilei ekonominya akan bertambah.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Nunuk Dartini mengaku bangga Kelompok Tani Rukun Santoso Satu bisa mau dan menyejahterakan anggota.
"Tema yang dipakai dalam brokohan ini adalah Akeh Pedhet Akeh Rejeki, kandange awet sumure Mili. Semoga tema ini benar-benar bisa terwujud," sambut Nunuk.
Ia membeberkan, Kelompok Tani Rukun Santoso Satu saat ini mampu menghasilkan susu sebanyak 250 liter per hari.
Jumlah sapi kelompok sekarang 140 ekor sapi yang awalnya 50 ekor, ini membuktikan bahwa kelompok ini betul-betul amanah dan kompak.
"Sebenarnya sudah sampai 250 ekor lebih namun seperti laporan bapak ketua tadi ada sebagaian yang dijual untuk kebutuhan dan kapasitas kandang yang terbatas," jelasnya.
Sutardi Ketua Kelompok Tani Rukun Santoso Satu, menambahkan jika kelompok tani yang dipimpinnnya sejak tahun 1994 sudah berdiri.
"Meski sudah lama berdiri namun hibah dan bantuan dari Pemerintah Kota Salatiga baru pada tahun 2015 kami terima. Bantuan berupa sapi dan kandang koloni kapasitas 50 ekor. Tahun ini kami juga menerima bantuan dari bapak berupa sumur bor dan fasilitas lain, semua ini sudah kami nikmati, bahkan tidak hanya menambah penghasilan tapi merupakan sumber penghasilan dan sumber penghidupan," tutur Sutardi.
Ia mengaku, anak anak dari kelompok tani setempat yang bisa kuliah meski hanya berprofesi sebagai petani.
"Kami bisa memperbaiki rumah juga dari ternak sapi ini. Dari 50 ekor sekarang 140 ekor, ada yang kami simpan di kandang dan di rumah karena tidak kuat ya kami jual, tentunya yang jantan yang kami jual pemanfaatannya untuk membiayai kuliah anak," pungkasnya.
- PT. KAI Jadikan Andien Ikon Untuk Gaet Anak Muda
- BI Jateng Bina 31 Ponpes untuk Kembangkan Halal Value Chain
- Audiensi Dengan Pedagang Johar, Hendi Minta Pedagang Legowo