- Tersangka Kasus Kriminal Lulus Ujian, Polda Jateng Tetap Selesaikan Proses Penyelidikan
- Diblender Hingga Dibakar! Kejari Tegal Musnahkan Barang Bukti
- Fadhila Maya Sari: Kekuatan Lembut Perempuan Adhyaksa
Baca Juga
Rembang - Warga RT01/RW02, Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Rembang, protes keberadaan pabrik garam, lantaran asap pabrik mencemari kawasan pemukiman warga di RT tersebut.
Warga menuntut agar pemilik pabrik membuat cerobong yang memadai, sehingga asap tidak mencemari lingkungan.
Agar sengketa antara warga dengan pabrik tidak berlarut-larut, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Dresi Kulon, Kamis (05/03) memfasilitasi pertemuan antara pemilik pabrik bernama Bambang dengan warga di Balai Desa setempat untuk dilakukan mediasi.
Pertemuan di fasilitasi Kepala Desa (Kades) Dresi Kulon, Wihananto dan Ketua BPD Sukawi. Hadir juga pemilik pabrik garam, Bambang S, warga Desa Gajahkumpul, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.
Edi, salah seorang warga menyatakan warga minta pihak pabrik melengkapi pembuangan asap dengan cerobong dengan ketinggian yang memadai. Sehingga diharapkan asap bisa terbang di bawa angin lebih jauh di luar kawasan Desa Dresi Kulon.
"Ini tuntutan atau aspirasi warga. Karena terus terang sekitar satu bulan terakhir kami merasa terganggu dengan asap dari pabrik garam. Karena itu kami minta agar pabrik membuat cerobong asap," tandas Edi.
Kades Dresi Kulon Wihananto dan pemilik Pabrik Garam Bambang S usai acara kepada RMOLjateng mengatakan, bahwa tuntutan atau aspirasi warga tidak berlebihan alias wajar, maka pemilik pabrik menyetujui, bahkan sekarang pemasangan cerobong dalam proses penyelesaian.
"Saya pikir tuntutan warga sangat wajar. Oleh karena itu, Pak Bambang selaku pemilik, langsung merespon dan menjanjikan pembuatan cerobong. Bahkan sekarang dalam proses penyelesaian," ungkap Winanto.
Sementara itu Bambang S mengaku bahwa pabriknya bari beroperasi beroperasi sekitar satu bulan lebih. Pabrik itu mengolah garam krosok menjadi garam halus.
"Produksi pabrik rata-rata dalam satu bulan sekitar 20 ton. Kemudian dijual ke industri dan diecer ke warung-warung di Rembang dan sekitarnya," pungkas Bambang S.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak