Kondisi perekonomian Afghanistan setelah berada di bawah kendali Taliban terus mengalami kemerosotan. Banyak bank dan mesin tarik tunai (ATM) ditutup sehingga warga kesulitan mendapatkan uang tunai.
- Konser Rapper Travis Scott Diwarnai Aksi Berdarah
- Indonesia Prihatin Ketegangan AS dan China Meningkat
- Pasukan China Umumkan Latihan Perang di Dekat Taiwan
Baca Juga
Antrean panjang juga terlihat pada Senin (20/9) di Azizi Bank, Kabul. Banyak warga mengantre untuk menarik uang tunai hingga membayar tagihan listrik, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Antreannya sendiri tidak main-main. Banyak orang bahkan menunggu dari pukul 5 pagi untuk mendapatkan giliran.
"Saya menunggu sejak jam 5 pagi. Saya butuh uang karena sudah 3 hari saya meninggalkan pekerjaan saya," ujar seorang pria di antara antrean kepada Kantor Berita Politik RMOL
Dari pantauan di lapangan, beberapa orang juga terlibat perkelahian selama mengantre.
Di antara para pengunjung, banyak di antaranya adalah pegawai negeri sipil. Mereka mengantre untuk menarik gaji yang dijanjikan oleh pemerintah.
Sejak penarikan pasukan AS yang berujung pada pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, pegawai negeri sipil dan banyak karyawan swasta juga tidak mendapatkan gaji dan upah mereka lantaran sulitnya perekonomian negara.
- Akun Twitter Resmi Kedutaan Besar Inggris Menghilang Mendadak
- Siaran Misa Suci Paus Dari Tiga Negara
- Laporan Oxfam: Covid-19 Membunuh yang Miskin dan Memperkaya yang Kaya