Kondisi perekonomian Afghanistan setelah berada di bawah kendali Taliban terus mengalami kemerosotan. Banyak bank dan mesin tarik tunai (ATM) ditutup sehingga warga kesulitan mendapatkan uang tunai.
- Bupati Purbalingga Salurkan Bantuan Korban Angin Ribut
- AS Longgarkan Peringatan Perjalanan Covid-19 Untuk Dua Negara Ini
- Teguh Santosa Dorong Jokowi Angkat JK Jadi Special Envoy Urusan Afghanistan
Baca Juga
Antrean panjang juga terlihat pada Senin (20/9) di Azizi Bank, Kabul. Banyak warga mengantre untuk menarik uang tunai hingga membayar tagihan listrik, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Antreannya sendiri tidak main-main. Banyak orang bahkan menunggu dari pukul 5 pagi untuk mendapatkan giliran.
"Saya menunggu sejak jam 5 pagi. Saya butuh uang karena sudah 3 hari saya meninggalkan pekerjaan saya," ujar seorang pria di antara antrean kepada Kantor Berita Politik RMOL
Dari pantauan di lapangan, beberapa orang juga terlibat perkelahian selama mengantre.
Di antara para pengunjung, banyak di antaranya adalah pegawai negeri sipil. Mereka mengantre untuk menarik gaji yang dijanjikan oleh pemerintah.
Sejak penarikan pasukan AS yang berujung pada pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, pegawai negeri sipil dan banyak karyawan swasta juga tidak mendapatkan gaji dan upah mereka lantaran sulitnya perekonomian negara.
- Inggris Berduka Atas Pembunuhan David Ames
- Presiden Korea Selatan Sampaikan Minta Maaf Terkait Banjir
- Pesta Ultah Barack Obama jadi Bulan-bulanan Karena Undang Ratusan Tamu