Warga Kedungwuni Pekalongan Terima Beras Bansos Berkualitas Buruk

Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, mendapatkan beras bantuan berkualitas buruk. Beras BPNT itu berwarna kuning, berbau dan tidak layak konsumsi.


"Saya dapat empat karung, semuanya jelek. Dimasak tidak jadi, keras, saya tahunya pas anak saya protes," kata Suzana (55) warga desa Ambokembang, kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan di kediamannya, Selasa (25/1).

Ia bercerita mendapat jatah BPNT empat karung beras dengan total berat 12 kilogram, telur 12 butir, daging empat kantong,dan kacang empat kantong. Bantuan itu diambilnya dari E Warung.

Suzana akhirnya membagi tiga beras kantung ke tetangganya. Lalu, mengakali cara memasaknya dengan beras yang kualitas bagus.

"Perbandingannya satu genggam beras bantuan, ditambah tiga genggam beras biasa. Itu baru layak dimakan," katanya.

Pada waktu yang berdekatan, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini melakukan kunjungan mendadak ke Desa Podo di kecamatan yang sama. Ia juga mendengar kabar tersebut.

Ia berkeliling Desa Podo dan menanyai warga. Desa Podo berdekatan dengan Desa Ambokembang. Ada warga yang mendapat beras kualitas bagus dan jelek.

"Iya berasnya kuning, saya campur biar bisa dimakan. Sisanya saya kembalikan dan diganti yang baru sama E-Warung," kata Nur Laili, warga Desa Podo di rumahnya.

Risma hanya sebentar berkeliling desa. Hingga lalu melanjutkan perjalanannya menuju Petungkriyono.

Mendengar mensos datang, Suzana menyesal tidak mencoba melapor. Jika bertemu, ia siap melaporkan kondisi beras yang diterimanya.

"Kalau tahu saya laporkan, bawakan berasnya (yang kualitas buruk). Saya masih ada," ucapnya.

Bendahara E-Warung Kedungwuni Jaya, Danona membenarkan hal itu. Dari 4.000 karung beras untuk BPNT, 1.000 karung beras kualitasnya buruk.

Ia langsung meminta ganti pada supplier beras tersebut. Namun, beberapa warga tidak sempat mengganti beras.

"Baru kali ini dapat beras jelek, kami langsung protes ke suppliernya. Soalnya warga sampai protes," tuturnya.