Warga Palebon Lakukan Aksi Menuntut Perbaikan Penanganan Limbah Resto Kampung Kecil

Warga RT 2 dan RT 11 RW 09 Kelurahan Pelebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang melakukan aksi di depan Resto Kampung Kecil Jalan Soekarno Hatta Semarang.
Warga RT 2 dan RT 11 RW 09 Kelurahan Pelebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang melakukan aksi di depan Resto Kampung Kecil Jalan Soekarno Hatta Semarang.

Warga RT 2 dan RT 11 RW 09 Kelurahan Pelebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang melakukan aksi menuntut perbaikan penanganan limbah pada resto Kampung Kecil yang berlokasi jalan Soekarno – Hatta Semarang pada Jumat (1/9/2023).


Dalam aksi tersebut, warga mendatangi resto dengan membawa sejumlah poster. Bahkan warga memasang poster penolakan operasional resto diseberang jalan dari lokasi resto.

Salah seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut, Sukardi mengatakan sejak awal resto dibuka memang warga telah mengeluhkan limbah yang dihasilkan oleh resto tersebut. Limbah tersebut berupa bau tidak sedap dari selokan resto serta cerobong asap yang mengganggu warga yang bermukim dibelakang resto.

Aksi ini, lanjut Sukardi, adalah aksi yang kedua. Dalam aksi pertama, pihak resto telah berjanji akan memperbaiki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), namun hingga saat ini belum terbukti dilakukan. Hingga saat ini pembuangan air limbah masih saja mengganggu warga.

“Dulu katanya limbah akan dikelola dengan membuat IPAL tapi saat ini kebocoran demi kebocoran terus saja mengalir ke saluran warga. Keluhan warga adalah tentang bau saluran dan yang kedua tentang cerobong asap yang ada 4 unit terus udaranya masuk ke kampung warga,” tuturnya.

Warga yang didampingi aparat kelurahan, Dinas Lingkusngan Hidup serta Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo akhirnya menemui pihak manajemen resto. 

Dari pertemuan ini disepakati resto akan tutup sementara selama beberapa hari untuk memperbaiki IPAL.

“Pihak resto mau memperbaiki semua itu dan dengan catatan selama dalam perbaikan resto semetara ditutup. Jadi tadi kesepakatan bersama, resto akan ditutup mulai tanggal 1 ini ( hari ini ) sampai tanggal 8 untuk memperbaiki,” paparnya.

Sementara itu, Rahmulyo yang ikut memantau aksi tersebut mengatakan usai pertemuan antara warga dengan pengelola resto yang menghasilkan kesepakatan tersebut, resto mematuhi kesepakatan dengan menutup restonya dan mulai melakukan perbaikan IPAL.

"Hasil pantauan saya setelah kesepakatan tadi, resto masih tutup sesuai dengan kesepakatan dengan warga," tutur Rahmulyo.

Ia berharap, pihak resto benar-benar mematuhi kesepakatan dengan warga dan tidak ada lagi warga yang dirugikan. Selain itu, dengan adanya IPAL yang memadai maka lingkungan sekitar juga terjaga dengan baik.

"Kalau pembuangan limbahnya dikelola dengan baik kan warga tidak dirugikan dengan bau limbah dan juga lingkungan juga terjaga dengan baik," terangnya.

Sebelumnya pada tanggal 29 Mei 2023 lalu, warga pernah melakukan aksi yang sama. Saat itu, pihak restoran berjanji akan memperbaiki sistem pembuangan limbah mereka sehingga baunya tidak mengganggu warga lagi.