Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang memang mengalami penurunan. Dari data website siagacorona.semarangkota.go.idhari ini ada 209 kasus terkonfirmasi positif dari warga Kota Semarang, sedangkan dari luar Semarang sebanyak 77 kasus. Hal ini membuktikan angka kasusnya terus menurun sejak awal tahun 2021.
- Muncul Subvarian Covid-19 Baru, Wali Kota Semarang Minta Vaksinasi Digenjot Lagi
- PHRI Sukoharjo Laksanakan Vaksin Kedua 420 Karyawan
- Ikut Vaksinasi Tanggal 21 – 30 Maret, Berpeluang Dapat Hadiah Motor
Baca Juga
Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang memang mengalami penurunan. Dari data website siagacorona.semarangkota.go.idhari ini ada 209 kasus terkonfirmasi positif dari warga Kota Semarang, sedangkan dari luar Semarang sebanyak 77 kasus. Hal ini membuktikan angka kasusnya terus menurun sejak awal tahun 2021.
Namun, angka kasus akan bisa tiba-tiba melonjak dengancepat ketika ada libur panjang yang membuat banyak orang melakukan kegiatan bertemu dengan banyak orang dan melakukan perpindahan.
Hal ini disampaikan langsungoleh Kepala Bidang Perawatan RSUPdr. Kariadi, Eko Sadono. Eko mengatakan jika ada liburan panjang pasti okupansi Rumah Sakit untuk pasien Covid akan meningkat dengan cepat.
Namun sayangnya, angka kesembuhannya berlangsung cukup lama hingga berbulan-bulan.
"Kita amati perkembangan covid bukan harian tapi tiap shift. Dan liburan jadi faktor terbesar penambahancovid, penambahannya juga sangat cepat tapi penurunannya lama," kata Eko, Kamis (25/3).
Eko juga menekankan kepada masyaakat untuk tetap mematuhi prokes saat berada di tempat umum. Bahkan pihaknya juga mengatakan, meski telah divaksin, namun protokol kesehatan harus terus di jalankan.
"Prokes yang ketat adalah salah satu cara mencegah terpaparnya Covid. Jadi liburan boleh saja, tapi jangan lalai sama protokolnya," terangnya.
Terkait okupasi pasien umum di RSUP dr. Kariadi, dirinya mengatakan saat ini pasien umum jumlahnya mencapai 80%, artinya pasien covid memang mengalami penurunan.
Bahkan ruang isolasi saat ini hanya ada empat ruang dengan masing-masing ruang berisi 20 tempat tidur. Sedangkan dua ruang isolasi lainnya sudah ditutup.
Ruangan isolasi yang telah di tutup nantinya akan dilakukan general cleaning agar bisa di fungsikan sebagai ruang rawat pasien umum.
"Ruangan yang ditutup untuk covid langsung di general cleaning dengandesinfektan, lalu kita swab dan bawa ke lab, dari sampel swab begitu sudah negatif baru bisa digunakanuntukrawat pasienbiasa," pungkasnya.
- ODGJ Telanjang Di Lampu Merah Tlogosari, Diamankan Polisi Untuk Perawatan di RSJ
- Target Vaksin Anak Selesai Januari, PTM Siap 100 Persen Dibuka
- Kemenkumham Jateng Gelar Vaksinasi Booster Bagi Pegawai