Politisi Partai Golkar, Wirendra Tjakrawerdaya terus mengajak para petani untuk lebih kreatif. Tak hanya generasi tua, petani generasi muda pun tak luput dalam penyuluhan dan pelatihan yang selalu ia diberikannya.
- Moeldoko Lebih Teruji Dibanding Prabowo Dan AHY
- Bupati dan Tim PPP Lakukan Pantauan Persoalan Logistik KPU Demak
- KPU Kudus Deg-degan Menunggu Kemunculan Cabup Independen
Baca Juga
Dalam kunjungannya di dua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kec Adipala dan Kroya serta Kec Nusawungu dan Binangun di Cilacap, Sabtu (2/3), Wirendra membagi tips-tips bagaimana memanfaatkan era digital untuk memudahkan para petani muda dalam meningkatkan hasil produksi.
"Sekarang banyak informasi pertanian di internet yang bisa diakses, ini yang kita manfaatkan. Salah satunya banyak pakar-pakar pertanian didunia berbagi tips di Youtube, ini yabgng bisa kita gali," kata Caleg DPR RI Dapil Jawa Tengah VIII nomor urut 3 itu.
Selain itu Wirendra mengungkapkan proses jual-beli secara online melalui internet juga sekarang mudah diakses. Hal tersebut bisa memangkas jalur pemasaran hasil pertanian tanpa melalui tengkulak dan langsung kepada pembeli.
Selain memberikan tips-tips bertani di era digital, sejauh ini Wirendra juga telah memberikan pelatihan meningkatkan hasil produksi melalui pupuk hayati.
Dihadapan para petani Wirendra bahkan secara langsung mempraktekan cara membuat pupuk hayati dengan bahan- bahan yang murah dan mudah didapat.
Menurut Wirendra, Partai Golkar hingga saat ini juga terus menjalan program-program untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Partai Golkar juga sudah menyiapkan berbagai program guna menghadapi era industri 4.0.
"Golkar siap menjalankan program pemberdayaan dan pendampingan petani muda. Hal ini untuk menyiapkan regenerasi di sektro agro industri agar ketahanan pangan terjaga," tutup putra mantan Menteri Koperasi Subiakto Tjakrawerdaja.
- Agustina-Iswar Siap Bangun Semarang
- Momen Haru Akad Nikah Putri Politisi PDI-P, Ganjar Pranowo Hadir Jadi Saksi Nikah
- Tenaga Ahli Utama KSP: Pengesahan KUHP Bukan untuk Membunuh Demokrasi