Wali Kota Salatiga Yuliyanto menganggap tema Hari Buruh Internasional (May Day) yang diusung di Kota Salatiga tidak lagi relevan.
- Pendiri Yayasan Somatua Rayakan Ultah Bersama Anak Panti Asuhan
- Ridwan Kamil Melepas Ikhlas Kepergian Sang Putra
- Sido Muncul Catat Peningkatan Penjualan Ekspor 39% pada Kuwartal III Tahun 2021
Baca Juga
Untuk diketahui, Kota Salatiga mengusung tema "Meraih Kemenangan Dengan Mengutamakan Silaturahmi Menuju Industrial Peace" pada peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Salatiga Tahun 2022.
Menurut Wali Kota, tema tersebut sudah tidak relevan di Kota Salatiga.
"Karena, ketenteraman dan keharmonisan antara pekerja, pengusaha dan Pemerintah, sudah lebih dahulu diterapkan Kota Salatiga selama kepemimpinannya," kata Wali Kota Salatiga didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompin) Setda Kota Salatiga Arif Suryadi, S.T,M.M, Selasa (17/5).
Sehingga, yang harus diwujudkan selanjutnya adalah bagaimana mempertahankan atau bahkan meningkatkan industrial peace tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi para pekerja dan dunia usaha yang sudah dapat menjaga iklim sejuk di Kota Salatiga. Dan itu akan terus terjaga apabila koordinasi dan komunikasi tripartit ini berjalan dengan baik. Sampai hari ini kita sudah membuktikan industrial yang damai dan toleran. Predikat Kota Tertoleran pada Kota Salatiga bukan hanya soal perbedaan agama saja, melainkan juga termasuk keharmonisan hubungan pekerja, dunia usaha dan pemerintah yang sudah terjalin dengan baik di Kota Salatiga selama ini,” terang Wali Kota.
Sementara, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Salatiga, Suyanto, didampingi Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Salatiga, Tego Jatmiko memaparkan, Hari Buruh diperingati secara internasional sebagai peringatan kemenangan para buruh dalam memperjuangkan nasibnya pada 1 Mei 1989 yang bekerja 15 jam dalam sehari menjadi delapan jam per hari.
Peringatan Hari Buruh Internasional yang biasanya dilakukan dengan melakukan aksi demo, kali ini dilakukan dengan dengan cara silaturrahmi kepada Pemerintah.
"Turun ke jalan belum tentu membuahkan hasil yang maksimal, oleh karena itu peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Salatiga ini kita laksanakan dengan bersilaturahmi kepada Wali Kota," ungkap Suyanto.
Selain untuk menjaga Kota Salatiga agar tetap kondusif, diakuinya, juga karena selama 10 tahun Yuliyanto dan Muh Haris menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga selalu memperhatikan aspirasi para pekerja.
Ketua Panitia Pelaksana, Sugiharta, S.Ag, S.Sos, M.MP, mengungkapkan, rangkaian peringatan May Day tersebut dilakukan dalam rangka menghargai kerja keras dan hak para pekerja sekaligus silaturrahmi pekerja, pengusaha dan Pemerintah.
- MPR RI : Atasi Konflik di Papua dengan Mengedepankan Nilai-Nilai Kebangsaan
- Dirlantas Polda Jateng Terima Penghargaan IRSMS Terbaik Tingkat Polda se Indonesia
- Peserta Sekolah Staf Presiden Dibekali Wawasan Mitigasi Bencana