Per tanggal 25 April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Semarang mengalami penurunan dari hari sebelumnya.
- Targetkan Zero Stunting, Wawali Solo : Perlu Juga Merubah Mindset Warga
- Penanganan HIV/AIDS, KPA Solo Gandeng Puskesmas
- Tim Si Sambar Diterjunkan untuk Vaksinasi Penerima BLT
Baca Juga
Sebelumnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Semarang tercatat sebanyak 148 orang, tapi per hari ini jumlah pasien positif menurun menjadi 137 pasien.
"Dari 137 pasien, 88 pasien diantaranya telah dalam perbaikan klinis dan menunggu hasil untuk bisa dinyatakan sembuh. Sedangkan sisanya atau sebanyak 49 pasien masih dalam perawatan pada rumah sakit di Kota Semarang," terang Kepala Dinas Kesehatan dr Abdul Hakam, Sabtu (25/4/2020) malam.
Di sisi lain lanjut Abdul Hakam, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Semarang juga terus bertambah, hingga hari ini total menjadi 61 orang.
Jumlah tersebut dikonfirmasi menyusul kesembuhan 11 pasien positif Covid-19 di Kota Semarang pada 25 April 2020.
"Sampai kemarin ada 50 pasien sembuh di Kota Semarang, hari ini ada penambahan 11 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, kesemuanya dari Rumah Sakit Dokter Karyadi. Dengan begitu berarti totalnya sudah ada 61 pasien sembuh di Kota Semarang," jelas Hakam.
Sementara itu Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan, Kota Semarang tidak akan mengambil kebijakan utuh penerapan PSBB di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
"Kota Semarang memilih menetapkan aturan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk mengontrol aktifitas masyarakat di tengah tekanan wabah Covid-19," ujar Wali Kota.
Lebih jauh Hendi, panggilan akrabnya, dirinya meyakinkan dengan penenatan aturan PKM tersebut, PKL dan pelaku usaha tetap memiliki kelonggaran beraktifitas, walaupun dibatasi.
"Meskipun tak menetapkan PSBB, angka Covid-19 di Kota Semarang sedikit menunjukkan grafik yang positif," tandas Hendi.
Meski demikian lanjut Hendi, pihaknya mengingatkan, meski pergerakan angka Covid-19 di Kota Semarang cenderung baik, namun grafik tersebut masih ada dalam kategori relatif inggi.
Untuk itu Hendi berharap pemberlakukan PKM di Kota Semarang dapat efektif menuntaskan persoalan Covid-19 di Kota Semarang.
"Posisinya masih belum menggembirakan, jadi saya mohon ijin, mulai Senin kami akan lebih mengetatkan lagi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi kota ini perlu kebersamaan kita semuanya untuk memutus mata rantai Covid-19," pungkasnya.
- Ratusan Napi Kelas IIB Salatiga Jalani Tes Deteksi TB-HIV AIDS
- Mulai Pekan Ini, Seluruh Pasar Hewan di Rembang di Tutup Sementara
- Jateng Siaga Penuh Hadapi Lonjakan Kasus