Sebanyak 15 dalang cilik Sukoharjo beradu piawai menggelar pentas wayang kulit maraton dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional, Kamis (7/11).
- Salatiga Kota Kedua Penuhi Standar Layanan Pengadaan Secara Elektronik
- Punya Dua Hajat Besar, Pemkot Semarang Tutup Beberapa Ruas Jalan Protokol
- Kasus Rendah, Jateng Terus Gencarkan Testing dan Tracing
Baca Juga
Ini pertama kali PEPADI Sukoharjo menggelar pentas wayang kulit dalang cilik. Ada 15 dalang yang tampil dari siang hingga malam nanti," kata pengurus PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) Jarot Sarwinto, pada media di Alun alun Satya Negara Sukoharjo.
Dijelaskan Jarot, ini kali pertama PEPADI memberi ruang panggung pada dalang cilik untuk unjuk kebolehan.
Acara diawali dengan kirab tokoh pewayangan oleh anak anak, dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit oleh dalang cilik.
Dendra Putra Ramadani, salah satu dalang cilik mengaku senang bisa unjuk kebolehan dalam peringatan hari wayang nasional di Alun alun Sukoharjo.
Saya suka wayang sejak umur 3 tahun, lalu belajar di Sanggar Sarotama, saya bawakan lakon Dewa Amral, kisah tentang Setiyaki," kata Dendra.
Dalang cilik lainnya adalah Sadhu Pramesti, dalang cilik perempuan dari sanggar Demes yang tampil membawakan lakon Palguna Palgunadi.
Darno, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, mengaku bangga dan mendukung ada regenerasi dalam seni pedalangan di Sukoharjo.
Seni pedalangan dan wayang kulit tidak sekedar tontonan tapi juga tuntunan untuk membentuk karakter anak, ada nilai kejujuran, nilai nasionalisme, mandiri, gotong royong , ada semua dalam pementasan wayang," katanya.
Dinas Pendidikan juga akan menggelar festival dalang cilik pada akhir November 2019 mendatang. Setiap tahun Disdikbud juga membuat program untuk melestarikan budaya, seperti karawitan, seni dalang atau pagelaran wayang kulit, panembromo dan dolanan anak.
- Viral di Medsos, Sekeluarga Tinggal di Warung Karena Tak Bisa Bayar Kontrakan
- Kepala Desa di Purworejo Merasa Kehilangan
- Pastikan Layanan di Balik Jeruji, BPJS Kesehatan Pekalongan Sosialisasi di Lapas Batang