- Kinerjanya Disorot DPRD, Pj Bupati Kudus: Aku Tuh ASN Bukan Politisi, Jadi Tidak Tahu Hak Interpelasi
- Di Alun-Alun Kudus, Rhoma Irama Obati Kerinduan Forsa Mania
- Tumpukan Sampah Menggunung, Volume TPA Tanjungrejo Kudus Makin Mengkhawatirkan
Baca Juga
Curah hujan yang tinggi dalam pekan ini membuat debit air di Sungai Wulan meningkat. Akibatnya, sebanyak 20 titik tanggul yang berada di sepanjang sungai yang membelah di Kecamatan Undaan Kudus dilaporkan dalam kondisi kritis.
Ancaman jebol pun menghantui warga. Mereka khawatir bila hal itu terjadi, bukan tidak mungkin pemukimannya akan 'tenggelam'.
Merespon ketakutan warga, Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie bersama Ketua DPRD Kudus Masan langsung turun memantau lokasi di sepanjang tanggul sungai Wulan.
Tak hanya itu, dua pejabat tersebut juga mengerahkan BPBD dan relawan untuk memperbaiki tanggul kritis.
Langkah cepat itu terpaksa dilakukan untuk antisipasi bencana banjir yang lebih besar lagi. Hal tersebut mengingat debit Sungai Wulan terus meninggi hingga Rabu (7/2) sore. Perbaikan tanggul yang terancam jebol berada di Desa Undaan Tengah gang 11.
Dari pantauan RMOLjateng, sejak Rabu pagi Masan yang merupakan warga asli Undaan terus memantau kondisi sungai Wulan. Ia juga ikut mendampingi tim BPBD, relawan dan warga bergotong royong memperbaiki sejumlah titik tanggul.
Usai memantau debit air di Bendung Wilalung, Hasan Chabibie mendatangi titik lokasi tanggul di Desa Undaan Tengah.
Saat bertemu, Masan dan Hasan berbincang serius terkait upaya pencegahan bencana banjir. Mereka mendiskusikan langkah-langkah strategis penanganan tanggul-tanggul kritis di sepanjang sungai Wulan.
Pj Bupati Hasan Chabibie memberikan apresiasi kepada warga Undaan yang telah bekerja bakti memperbaiki tanggul secara darurat dengan menggunakan karung tanah.
“Ini merupakan ikhtiyar meminimalisir resiko, agar tidak terjadi rembesan atau situasi yang tidak diinginkan. Karena wilayah Undaan adalah lumbung pangan utama di Kabupaten Kudus,” ujar Hasan kepada para wartawan.
Ia juga menginformasikan ada sebanyak 20 titik tanggul yang perlu diperbaiki. Namun tanggul yang kondisinya benar-benar kritis yakni sebanyak 6 tanggul. Karena itu, pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kudus dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.
“Karena secara kewenangan, tanggul sungai Wulan merupakan kewenangan dari BBWS. Yang terpenting para kades, camat dan semua pihak di Undaan untuk terus melakukan pemantauan. Karena ini hitungannya bukan hari lagi, tapi sudah jam bahkan menit,” cetusnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kudus Masan juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak BBWS untuk dilakukan peninggian tanggul sungai Wulan.
"Karena pada tahun ini, proyek normalisasi sungai Wulan bakal dilaksanakan, hanya saja akan dimulai dari dekat laut (hilir)," katanya.
Jika memang diperlukan, kata Masan, pemerintah desa juga bisa melakukan perbaikan tanggul secara mandiri menggunakan anggaran yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin agar tanggul kritis ini bisa diperbaiki. Jika tidak, tentu akan sangat mengkhawatirkan, karena jebolnya tanggul bisa berdampak pada seluruh desa di Kecamatan Undaan,” terangnya.
Jika tanggul jebol, tentu pemukiman penduduk dan sekitar 5000 hektar lebih areal persawahan di Kecamatan Undaan terancam banjir. Dalam perbaikan tanggul di Undaan, Masan ikut membantu 3000 karung plastik untuk meninggikan tanggul secara darurat. Apalagi saat ini ketinggian air sudah mencapai bibir tanggul.
- Kabar Baik, Rembang Segera Memiliki Doking Kapal
- Kinerjanya Disorot DPRD, Pj Bupati Kudus: Aku Tuh ASN Bukan Politisi, Jadi Tidak Tahu Hak Interpelasi
- Layanan SPBE Bikin Puas Masyarakat, Pemkab Kudus Diganjar Digital Government Award Presiden Joko Widodo