250 Petani Cilik dan Detektif Pangan SDN 03 Ngaliyan Resmi Dikukuhkan

Program Urban Farming membidik SD Negeri 03 Ngaliyan menjadi sekolah dasar pertama di Kota Semarang.


Sebagai pelopor urban farming, dikukuhkan juga 250 siswa kelas 1 hingga kelas 6 yang menjadi petani cilik dan detektif pangan. 

Kepada Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur memberikan, apresiasi kepada pihak sekolah peduli dan mau mengenalkan tentang pertanian dan pangan kepada para siswa dan orang tua siswa.

"Saya berikan apresiasi yang tinggi kepada bapak ibu guru dan perintis di SD Ngaliyan 03 Ngaliyan, bahwa ada petani dan detektif pangan program dari Dinas Ketahanan Pangan," kata Hernowo, Kamis (2/3).

Ia mengatakan, adanya petani cilik dan detektif pangan ini menjadi bentuk kolaborasi mewujudkan kedaulatan pangan di Kota Semarang.

"Kita sadar betul, bahwa negara tidak akan kuat jika ketahanan pangan dan pertaniannya tidak kuat, tidak semata mata hanya menanam tetapi bagaimana caranya juga untuk mengolahnya," bebernya.

Hernowo berharap, agar program serupa bisa dikembangkan pada semua lembaga pendidikan. Bahkan ia berharap project tersebut bisa menjadi agro wisata untuk menarik minat dan bakat anak-anak di bidang pertanian.

"Dengan program Petani Kecil ini, akan menjadi bagian penting dalam melakukan pembinaan dan pengenalan terhadap pertanian," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengaku, bangga kepada siswa SD Negeri 03 Ngaliyan bisa menjadi pelopor dan perintis petani kecil dan detektif pangan.

"Kegiatan ini akan menjadi penyemangat SD lain yang ada di Kota Semarang, karena itu salah satu upaya, menjadikan Kota semarang menjadi tangguh pangan," ujar Bambang.

Ia berharap, orang tua siswa bisa memberikan dukungan dan dorongan agar petani kecil dan detektif pangan ini bisa berkembang supaya bisa menjadi contoh bagi sekolah lain.

"Dengan adanya Petani Kecil dan Detektif Pangan, akan meningkatkan kualitas pangan di lingkungan sekolah semakin maksimal," tandasnya. 

Kepala Sekolah SD N Ngaliyan 03 Semarang, Murkilah mengatakan, melalui program ini juga bisa membentuk karakter siswa.

"Dari kegiatan pertanian ini, hasilnya akan dibeli oleh orangtua siswa dan hasil penjualan itu nanti akan dibelikan bibit dan pupuk," tuturnya.