Sebanyak 262 atlet Wushu dari 22 sasana dari 12 kabupaten/ kota di Jateng berlaga di Kejuaraan Provinsi Wushu Taolu Junior di Indoor Kridanggo, Kamis (15/12).
- Ketua Askab PSSI Karanganyar Resmi Dilantik, Siap Bersinergi Dengan Berbagai Pihak
- 24 Atlet Paralimpik Cilacap Siap Berlaga di Peparnas XVI Papua
- Bulutangkis Indonesia Gagal Pertahankan Tradisi Emas di Olimpiade, Richard Mainaky Usulkan Rombak Manajemen PBSI
Baca Juga
Ke 12 daerah mengusung para atlet yunior sebagai generasi penerus atlet-atlet Wushu yang beranjak senior. Wakil Ketua Umum 2 Koni Jateng , Sudjatmiko mengapresiasi Kejurprov Wushu Taolu Junior Jateng ini.
"Kejurprov Wushu Taolu Junior Jateng ini, ajang mencari bibit sebagai upaya menggantikan para senior," ungkap Sudjatmiko.
Sudjatmiko membeberkan, jika Tim Wushu Jateng terakhir berlaga di PON XX Papua dan sukses meraih tiga emas, lima perak dan lima perunggu.
"Dengan hasil itu, Pengprov Wushu Jawa tengah langsung menyiapkan skema dan progam menuju PON XXI tahun 2024. Dan Kontingen Wushu Jawa Tengah patut berbangga," ujarnya.
Dia melanjutkan, sebagai cabang olahraga unggulan di Jawa tengah sehingga disiapkan secara serius. Wushu Jateng masuk dalam agenda PON 2024 di Aceh-Sumatra Utara (Sumut). Koni Provinsi Jateng hanya akan memberangkatkan atlet berpotensi meraih prestasi.
"Sehingga, tidak semua atlet bisa diberangkatkan saat PON mendatang. Untuk itu, para atlet di seluruh sasana di Jateng untuk bisa mencetak prestasi," kata dia.
Ia juga berharap, panitia penyelenggara dapat mendongkrak pembinaan atlet Wushu d Jateng secara menyeluruh.
Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengaku sangat bangga dengan gelaran Kejurprov Wushu diselenggarakan di kota tersebut.
"Koni Jateng merestui penyelenggaraan Kejurprov Wushu Jateng di Salatiga satu hal yang membanggakan. Dan saya harapkan kegiatan sejenis bisa diadakan lagi yang lebih matang tahun-tahun berikutnya. Jika perlu, dari berbagai provinsi bisa ikut berlaga di Salatiga," tandas Sinoeng.
Ketua Koni Salatiga Agus Purwanto menambahkan, ajang ini kesempatan bagi daerah tersebut bisa mencetak prestasi sekaligus menelorkan bibit-bibit atlet Wushu.
Bahkan, ajang ini juga bagian dari program Koni Salatiga bersama cabor dalam pembibitan atlet Wushu. "Dan ini bagian penting program kami dalam hal pembibitan," ucap Agus.
Dia menargetkan, Salatiga sebagai juara dan ingin dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan di kota setempat.
"Sekaligus, menjadi cabor Wushu prioritas dan memberikan multiplayer efek bagi perekonomian di Salatiga," pungkasnya.
- Cabor Sepeda Asian Games Terkendala, Polda Jabar Siapkan Skenario
- Bulutangkis Indonesia Gagal Pertahankan Tradisi Emas di Olimpiade, Richard Mainaky Usulkan Rombak Manajemen PBSI
- Populerkan Pariwisata dan Olahraga di Pati melalui Jateng Cup 2024