Suasana ‘pesta’ pemilihan kepala desa (pilkades) makin terasa di Sukoharjo. Sebanyak 362 calon kades siap ‘bertempur’ memperebutkan kursi kades di 125 desa dalam pilkades serentak yang digelar, Selasa (11/12).
- Jelang Peluncuran ‘Batang Dalam Angka’, BPS Pastikan Validitas Data
- Gegara Sampah, Pemkab Kudus Rogoh Miliaran Rupiah Borong Alat Berat
- Terdampak Longsor, PUDAM Batang Optimalkan Sumur Cadangan
Baca Juga
Persiapan pemungutan suara sudah dilakukan di seluruh desa, setelah melakukan tahapan pengambilan nomor urut, saat ini memasuki masa kampanye," kata Setyo Aji Nugroho Kabag Pemerintahan Desa Pemkab Sukoharjo, Rabu (5/12).
Untuk mensukseskan pilkades serentak, Pemkab Sukoharjo memberi kebijakan tanggal 11 Desember meliburkan ASN (aparatur sipil Negara) agar bisa menggunakan hak pilihnya dalam pilkades. Diharapkan perusahaan swasta juga memberikan kelonggaran pada karyawannya agar bisa ijin melakukan pemungutan suara.
Diketahui dari 125 desa, ada tujuh desa yang harus menggelar seleksi tambahan bagi calon kepala desa (cakades). Pasalnya jumlah bakal calon kepala desa (bacakades) di tujuh desa itu lebih dari lima orang.
Ketujuh desa yang menggelar proses seleksi tambahan pilkades yakni Madegondo, Langenharjo, dan Cemani di Kecamatan Grogol, Desa Ngabeyan di Kecamatan Kartasura, Desa Trangsan dan Blimbing di Kecamatan Gatak, dan Desa Plesan di Kecamatan Nguter.
Diantara para cakades yang bertarung, ada sejumlah desa yang pesertanya suami istri atau melawan keluarga sendiri. Seperti di desa Mojorejo kecamatan Bendosari, Sadiran berebut suara dengan Suharningsih, mereka suami istri. Sadiran merupakan incumbent. Juga didesa Wirun kecamatan Mojolaban, Petahana, Erry Suseno Wibowo, harus berebut suara dengan istrinya, Wahyu Handayani.
- Banyak Keluhan Di Medsos Jalan Anjasmoro Rusak Parah
- Baitul Hikmah Oktober, Ini Pesan Sekda Sukoharjo
- DPUPR Batang Rogoh Anggaran Rp1,5 Miliar