42 Tahun Berjualan di Pasar Johar Tengah, Pedagang Ini Kecewa Tidak Dapat Lapak Seperti Dulu

Nani, pedagang Pasar Johar Semarang yang kecewa tak dapat lapak seperti di pasar lama. / RMOL Jateng
Nani, pedagang Pasar Johar Semarang yang kecewa tak dapat lapak seperti di pasar lama. / RMOL Jateng

Penataan Pasar Johar hingga saat ini masih menyisakan polemik. Dari sisi pedagang, banyak pedagang yang tidak menerima dengan hasil penataan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang.


Kekecewaan dirasakan oleh salah seorang pedagang sembako, Nani, yang mengaku sudah 42 tahun berjualan di Johar Tengah. Namun saat ini, Nani malah mendapatkan lapak di Kanjengan lantai 3. Nani menginginkan agar dirinya bisa mendapatkan lapak kembali di Johar Tengah sesuai dengan lapaknya yang dahulu.

"Saya sudah 42 tahun berjualan di Johar Tengah, tapi sekarang dapat di Kanjengan, saya minta keadilan, tidak apa-apa lapak lebih sempit tapi kalau bisa di Johar Tengah lagi sesuai dengan yang dulu," keluh Nani saat ditemui RMOL Jateng, Rabu (6/10).

Nani mengaku keberatan harus menempati kawasan Kanjengan lantai 3 lantaran kondisi fisiknya yang sulit untuk menaiki hingga tiga lantai. Meskipun sudah ada lift, katanya, namun melihat kondisi lapak yang saat ini ada, Nani bahkan pesimis apakah pembeli dagangannya bisa seramai dulu.

"Sejak nenek saya, ibu saya, sekarang saya sudah 42 tahun berjualan di Johar Tengah. Saya nangis dapat di kanjengan lantai 3. Ukurannya kecil. Kemarin saya lihat ke sana, saya tidak kuat kakinya karena habis operasi," ungkapnya.

Sambil mengusap air mata, saat menceritakan kembali sewaktu Nani mendapatkan notifikasi lapak di Kanjengan, dirinya bahkan sudah mengajukan pengaduan melalui pesan Whatsapp ke salah seorang petugas Dinas Perdagangan namun tidak ada respon.

"Saya pengennya di Johar Tengah lagi, bisa menghabiskan hari tua di Johar Tengah," tuturnya.

Saat ini, dia belum memastikan kapan akan pindah. Dia mengaku lebih nyaman di tempat relokasi MAJT jika dibanding lapak yang ia dapatkan yakni di Kanjengan.

"Belum ada rencana pindah kapan. Saya pikirkan dulu. Memang pasarnya ada lift, tapi saya malah nyaman di MAJT," pungkasnya.