73 Pemuda Kota Magelang Dilatih Berwirausaha

Peserta pelatihan Bos Muda menyimak pesan dari Wali Kota Magelang, M Nur Aziz. Istimewa
Peserta pelatihan Bos Muda menyimak pesan dari Wali Kota Magelang, M Nur Aziz. Istimewa

Sebanyak 73 pemuda Magelang berusia 16-30 tahun ber-KTP Kota Magelang dilatih  berwirausaha. Pelatihan difasilitasi melalui Program Bisnis Orientasi Sukses Pemuda (Bos Muda) 2024 yang diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang.


Kepala Disporapar Kota Magelang, Sarwo Imam Santosa mengatakan, program Bos Muda ini bertujuan mengurangi pengangguran di kalangan pemuda dan menekan angka kemiskinan di Kota Magelang.

"Program ini akan berlangsung selama satu tahun dari Juli 2024 sampai Juli 2025. Diawali pembukaan dan pelatihan perdana ini. Dilanjutkan pembekalan mindset, konseling, pelatihan teknis, pembuatan proposal bisnis, magang hingga praktek usaha," jelasnya, Kamis (4/7).

Program Bos Muda, kata dia merupakan upaya untuk terus menekan angka pengangguran terbuka (TPT) dan kemiskinan di Kota Magelang. Pola Pelatihan Kewirausahaan Bos Muda bersinergi secara pentahelix, yaitu pemerintah, pengusaha, akademisi, organisasi masyarakat dan media.

Selama pelatihan, para peserta akan didampingi oleh beberapa pengusaha muda. Di antaranya Pengusaha Kopi Arabika Kaliangkrik Magelang Rinto; Pemilik Rumah Akrilik Magelang Fathur Rozaq; Pengusaha Fotografi dan pengurus HIPMI Andhika John Manggala; Pemilik Elmer Living Bindy; Pemilik LYF Official Kamala Luthfi dan lainnya.

Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, untuk mencapai predikat atau gelar bos di dunia wirausaha memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan upaya keras dengan tantangan beragam yang harus siap dihadapi.

"Menjadi pengusaha itu setidaknya ada tiga jalur. Yakni  talenta/bakat, belajar, dan perpaduan talenta serta belajar. Kalau sudah bakat dari lahir maka akan menjadi pengusaha, kemudian bisa dicapai dengan belajar dan perpaduan keduanya," ujar.Aziz.

Pada kesempatan itu, Aziz berbagi pengalaman dan tips berwirausaha kepada para peserta yang mayoritas baru akan memulai bisnis. Ia banyak bercerita kisahnya saat memulai usaha di bidang kedokteran dari jatuh bangun membuka klinik sampai akhirnya bisa mendirikan empat rumah sakit.

"Untuk menjadi pengusaha harus memiliki guru yang selalu mendampingi," katanya, saat membuka acara di Pendapa Pengabdian. 

"Coach atau guru itu penting sebagai tempat kita sharing, curhat, dan menemukan solusi dalam berwirausaha. Selain itu, jadi pengusaha juga harus berani gagal, jatuh bangun, jujur, dan disiplin serta dermawan," tuturnya.