Merambah di Kudus, Peretasan Pusat Data Nasional Rugikan Sektor Jasa Konstruksi Indonesia

Tim Informasi Teknologi Dinas Kominfo Kudus menemukan 2 juta serangan siber selama bulan Juni yang menimpa layanan aplikasi Pemkab setempat. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng
Tim Informasi Teknologi Dinas Kominfo Kudus menemukan 2 juta serangan siber selama bulan Juni yang menimpa layanan aplikasi Pemkab setempat. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng

Aksi peretasan yang menyerang Pusat Data Nasional (PDN) di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang baru-baru ini terjadi, memicu keprihatinan dan berdampak merugikan banyak pihak di Indonesia.


Insiden ini salah satunya berdampak signifikan bagi para pelaku sektor jasa konstruksi di Indonesia khususnya di Kabupaten Kudus. Sebab kejahatan peretasan itu memicu berhentinya layanan sertifikasi di sektor jasa konstruksi di tanah air.

Sekretaris Jenderal Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HATSINDO), Ardy Purnomo menegaskan, keamanan siber merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan dalam industri apa pun.

 “Terlebih lagi di sektor konstruksi yang sangat bergantung pada data yang akurat dan rahasia," ujar Ardy saat berkunjung di Kota Kudus, Kamis (4/7).

Karena itu, Ardy mendesak pemerintah dan BSSN bertindak cepat dan strategis memitigasi dampak dari insiden ini. Pihak HATSINDO mengusulkan sejumlah langkah kepada pemerintah, untuk mengaudit keamanan siber menyeluruh.

“Pemerintah harus mengaudit terhadap sistem keamanan siber PDN untuk mengidentifikasi kelemahan dan celah yang ada,” terangnya.

Selain itu, kata Ardy, mengimplementasikan teknologi keamanan terbaru memperkuat proteksi data, termasuk enkripsi data dan sistem deteksi intrusi yang lebih canggih termasuk back up sistem data.

 Selanjutnya, Ardi meminta pemerintah mengadakan program pelatihan dan peningkatan kesadaran bagi semua pihak terkait. Khususnya dalam sektor konstruksi, mengenai pentingnya keamanan siber dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.

“HATSINDO menyerukan para ahli keamanan siber bekerja sama merumuskan strategi lebih komprehensif mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” tandasnya.

Ardy juga mengimbau seluruh pelaku sektor jasa konstruksi di Indonesia khususnya di Kudus, untuk lebih waspada dan proaktif melindungi data mereka.

Perusahaan dan tenaga ahli konstruksi di Indonesia, imbuh Ardy, harus mulai mengadopsi kebijakan keamanan siber yang ketat. Termasuk pembaruan sistem secara berkala.

 “Juga memonitor aktivitas jaringan, dan memastikan bahwa semua karyawan memahami pentingnya praktik keamanan yang baik," tukas Ardy yang juga mantan manajer tim Persiku Kudus tahun 2021.

Ardy menegaskan, data adalah aset yang sangat berharga di era digital. Kehilangan atau kebocoran data tidak hanya merugikan secara finansial, namun juga merusak reputasi dan kepercayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

“Dengan upaya bersama dari pemerintah, BSSN dan pelaku industri, masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Indonesia dapat meningkatkan ketahanan siber di masa depan,” imbuhnya.

Terpisah, aksi peretasan situs juga sempat meneror Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus yang berubah menjadi situs judi onlin. 

Kejahatan siber itu juga bertubi-tubi menyerang aplikasi layanan dan portal website Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah.

Namun demikian, pihak Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kudus bergerak cepat membentuk tim Security Operations Center. Tim tersebut untuk memantau seluruh situs yang dimiliki Pemkab Kudus.

Dinas Kominfo Kudus bergerak cepat menggelar rapat menyikapi kejahatan siber yang telah terjadi di kabupaten setempat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus Dwi Yusi Sasepti mengatakan, keamanan siber menjadi fokus nomor satu di tengah maraknya serangan peretas, terutama bagi aplikasi layanan dan portal website pemerintah.

Dinas Kominfo Kudus membentuk tim Security Operations Center untuk memantau seluruh situs yang dimiliki Pemkab Kudus. Dari hasil pantauan tim tersebut, terdapat 2 juta lebih serangan siber selama bulan Juni. 

Sejumlah aplikasi layanan unit kerja di lingkup Pemkab Kudus sempat terserang keylogger dimana user dan password rawan diperjualbelikan di pasar gelap cyber.

 Aksi peretasan data itu juga berdampak pada aplikasi milik pemerintah diganti dengan konten konten pornografi dan slot judi online.

beredar pesan berantai melalui sejumlah grup WA agar instansi dan organisasi perangkat daerah di Kudus yang situsnya diretas untuk waspada. Arif Edi Purnomo/RMOLjateng